Minggu, 31 Mei 2009

Suhbat Tanggal 29 September 2007

Suhbat Tanggal 29 September 2007
Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani (qs)
ASIM


A'udzu bi-llahi mina syaitani rajim,

Bismillahir Rahmanir Rahim.

Nawaytul-arba`iin, nawaytul-`itikaaf, nawaytul-khalwah, nawaytul-riyaada, nawaytus-suluuk, nawaytul-`uzlah lillahi ta`ala al-`azhiim

Jika aku menghitung jumlah suhbat Grandsyaikh sejak aku mulai mendengarkan suhbat beliau sampai beliau mangkat, mungkin kau dapat menghitung 10.000 suhbat atau lebih sejak aku mulai mendengarnya dan tiap suhbat bagaikan sebuah air mancur, menuangkan pengetahuan yang kita butuhkan.

Jika aku menghitung dari saat aku mengenal Mawlana Syaikh Nazim sampai hari ini mungkin ada 20.000 suhbat. Dan yang paling penting bukannya jumlah dari suhbat namun pemahaman apa yang mereka katakan atau apa yang mereka coba untuk memberitahukan kita.

Dari satu suhbat jika seseorang benar-benar mengikutinya, dan dia mencari jalan Gnostic (ma'rifat), satu suhbat akan cukup untuk mengubahnya dari sebuah batu koral menjadi berlian. Satu suhbat sudah cukup untuk mengubah seorang murid dari kebodohan menjadi pandai dari kegelapan menuju cahaya. Namun ada sebuah kendala yang selalu menghadang kita dan jika kendala itu tidak bisa kita singkirkan dari jalan kita, maka akan selalu datang didepan kita untuk menghentikan kita mengikuti apa yang mereka katakan.

Nabi SAW membangunnya bagi para Sahaba, menyingkirkan kendala ini dari mereka. Ini tidaklah mudah, namun jika seseorang mempunyai niat maka Allah swt akan memberikannya energi.

Grandsyaikh biasa mengatakan kepada kami sebuah contoh, kami tidak menyebutnya sebuah cerita tapi sebuah kebijaksanaan, sebuah nasehat. Dan nasehat ini sudah lama sekali tidak kami bawa, namun kini mungkin penting untuk mengetengahkannya.

Grandsyaikh, semoga Allah merahmatinya jiwanya, berkata, "Ada 7 buah berlian, berlian terbesar didunia. Dan berlian ini tergolong langka, hanya berjumlah 7 buah. Bahwa Allah swt menghormati dunya dengan adanya mereka." Dan beliau berkata bahwa tidak seorangpun dapat menggapai mereka. Ini bukanlah sesuatu yang dapat diperjual belikan oleh manusia. Mereka bagaikan 7 buah pilar yang menopang bumi. Ketujuh berlian ini, lanjut beliau, mereka mempunyai simbol Sayyidina Jibril (as) pada mereka. Dan mereka sembunyi dimuka bumi, sebagian dalam lautan, sebagian dalam bumi yang tidak seorang pun dapat membawa mereka naik kecuali pada zaman Mahdi (as).

Beliau berkata, "Awliyaullah mengetahui dimana mereka, namun tidak ada ijin untuk mengeluarkan mereka. Awliyaullah dapat melihat mereka, ketika membutuhkan kekuatan, mereka pergi ke sana dan mengambil energi dan kekuatan dari sana. Disana, ada refleksi gambaran Sayyidina Jibril pada mereka. Inilah sumber kekuatan surgawi atau energi. Energi itulah yang bekerja pada manusia." Ada banyak orang yang berusaha melakukannya, mereka mengatakan kalau mereka menggunakan energi atau mengalirkan energi dalam berbagai kepercayaan. Bukankan begitu? Dan mereka pikir kalau mereka melakukan sesuatu. Tetapi kenyataannya mereka tidak dapat menggerakkan walau hanya 1 inch. Energi itu tidak diberikan, energi surgawi itu tidak diberikan kepada siapapun kecuali kepada awliyaullah. Selain awliyaullah yang bicara mengenai energi dan mengalirkan energi itulah energi duniawi.

Energi surgawi berhubungan dengan 7 buah berlian ini yang sangat langka dan berada jauh didalam suatu tempat yang tak seorangpun dapat meraihnya dan awliyaullah mengambil energi itu dari mereka karena itu merefleksikan energi surgawi pada mereka dan mereka dilingkupi dan bergerak dengan itu. Itulah mengapa awliyaullah seperti lampu-lampu sorot yang kemanapun mereka pergi menjadi pusat perhatian karena mereka dilingkupi oleh energi-energi itu.

Ketujuh berlian itu, salah satunya seperti bersama Sultan Ibrahim (as) ibn al-Adham dan saat beliau meninggalkan kerajaannya, itu diambil darinya. Seorang wali muncul dan berkata, "Berikan kepadaku, itu bukan milikmu."

Grandsyaikh berkata, "Dari energi-energi ini, kami mengambil dan memberi. Inilah satu awal penggunaan energi surgawi. Sebagai awliyaullah, bila mengalami kenaikan mereka akan mendapat lebih dan lebih bentuk energi ini seperti energi surgawi yang ditransmisikan dari 7 buah permata tersembunyi dibumi."

Mereka terhubung dengan 7 buah energi seperti 7 hari, 7 surga, dan banyak lagi angka 7 dipergunakan. Tujuh titik dalam tubuh, 7 rahasia. Seluruh angka 7 ini menyembunyikan makna dan ini berhubungan dengan 7 energi dimana merupakan gambaran Sayyidina Jibril.

Allah swt menyebutkan dalam surat an-Najm, wan-najmi idzaa hawaa. Maa dhalla shaahibukum wa maa ghawaa. Wa maa yanhiqu 'anil hawaa. In huwa illaa wahyuy yuuhaa. 'Allamahu…tadallaa, fa kaana qaaba qausaini au adna… yaraa…'inda sidratil muntahaa… jannatul ma'waa.

Dalam surat tersebut, bahwa sang Nabi (saw) ketika dalam perjalanan Isra' Mi'raj dan beliau melihat apa yang beliau lihat disana dan beliau berada dijarak 2 busur anak panah atau lebih dekat, beliau melihat Jibril, wa la qad ra-aahu nazlatan ukhraa…

Beliau tidak melihat Allah disana. Karena Allah tidak bisa berada dalam sebuah makhluk yang diciptakan, karena la qad ra-aahu nazlatan ukhraa (telah melihat pada waktu yang lain), saat turun, 'inda sidratil muntahaa dalam Surga itu bukan dengan Kursiy, bukan dengan 'Arsy, dan lalu itu diantara Kursiy dan 'Arsy, itu sidratul muntaha, tingkat tertinggi yang dapat dicapai. 'Indahaa jannatul ma'waa, ada "pohon Kepastian", titik terjauh dimana tiap orang dapat capai dan kemudian Singasana Allah swt. Disana beliau melihat Jibril dalam bentuk aslinya. Jibril biasanya hadir dihadapan sang Nabi (saw) bukan dengan wujud asli namun dengan refleksinya. Dia datang dengan wujud aslinya namun bukan seperti sewaktu dalam surga karena hati tidak bisa menampungnya.

Jadi, wujud asli Jibril yang sang Nabi (saw) lihat di Surga ditutupi oleh sesuatu yang menutupinya, idz yaghsyas sidrata maa yaghsyaa. Maa zaaghal basharu wa maa thaghaa. Disana beliau melihat cahaya besar yang muncul dan cahaya tersebut tak ada awal dan akhirnya. Cahaya itu, ketika kau melihat cahaya kemudian apakah yang terjadi ketika kau lihat lagi? Penglihatan jadi kabur. Allah berfirman dalam Qur'an Suci bahwa ketika cahaya tersebut muncul kepada sang Nabi (saw) dan Jibril muncul penglihatan dan penglihatan sang Nabi (saw) tidak pernah jadi kabur karenanya. Beliau sanggup mengatasi cahaya tersebut dan mengalirinya melalui dirinya sendiri, cahaya itu mundul dari Singasana. Tidak ada yang tahu. Sang Nabi (saw) mencapai qaaba qausaini au adna dari sana jarak maqam 2 busur anak panah atau lebih dekat, haqiqat itu datang dari sana, beliau melihat Jibril dalam bentuk dia diciptakan, melihat bentuk Jibril sepenuhnya dan cahaya itu bersinar dan pandangan sang Nabi (saw) tidak pernah kabur. Penglihatan beliau tajam; beliau melihat haqiqat-haqiqat ini disana.

Dari haqiqat-haqiqat tersebut awliyaullah mewarisi energi ini. Ini bukan chakra dan makra dan fakra. Dan aku tidak tahu nama-nama apa saja yang mereka pakai, Reiki dan titik-titik energi dan energi tidak mempunyai titik, dan mereka menusukmu dengan jarum-jarum untuk mengaktifkan titik-titik ini. Ini seperti seorang yang mempunyai mainan, hal ini seperti sebuah mainan dan dia menarik kepala jarum dari satu sisi dan menarik badan jarum dari satu sisi dan menyatukannya lalu menaruh kepala jarum kembali ke kaki dan kaki diposisi kepala jarum. Dan mereka mempraktekkan kepada orang-orang jenis-jenis eksperimen ini dan berkata kami sedang melakukan penyembuhan lewat energi. Hal itu tidak apa-apa bagi anak-anak, lakukan apapun yang mereka mau. Biarkan orang-orang sibuk. Manusia suka menghabiskan uang mereka, jadi biarkan mereka sibuk menghabiskannya. Sebagian orang berkata, "Kami akan memberimu kejutan listrik" dan mereka mengeset listrik sebesar 2 ohm dan bertanya bagaimana perasaanmu sekarang? "Oh, aku merasa lebih baik," apalagi yang akan kau ucapkan. Mereka menipu dan menurunkan itu. Energi yang sesungguhnya bukanlah mainan.Awliyaullah mengambil dari sang Nabi (saw) dan sang Nabi (saw) mengambilnya dari pohon Kepastian dimana itu muncul.

Jadi, inilah jenis energi yang kita dapat dan energi ini yang awliyaullah cari.

Beliau mengatakan itu dan Sayyidina Muhammad (saw) melihat Sayyidina Jibril saat beliau turun untuk kedua kalinya di perbatasan penuh Surga ke-7 …

Ketujuh permata ini melambangkan 7 surga. Pada tiap surga, Jibril muncul dalam gambaran berbeda. Mereka tidak sanggup mengambil haqiqatnya sehingga mereka pingsan, Sayyidina Jibril. Jadi, dalam tiap surga ke 1, 2, 3 Sayyidina Jibril muncul dalam bentuk berbeda-beda.

"melampaui dimana tak seorangpun dapat meneruskan…" sang Nabi (saw) datang dari sana! Jika kau kembali sedikit dan berkata, "Akankah kau memperdebatkan dengan beliau, Nabi Muhammad (saw) atas apa yang telah beliau lihat?"

Beliau kembali dan Jibril muncul dalam wujud aslinya, dekat Jannatul Ma'waa, the Surga Tempat Tinggal, ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya ….

Ketika cahaya tersebut muncul, penglihatan sang Nabi (saw) sangatlah tajam. Energi itu datang pada setiap kesempatan di jagat raya ini, dari cahaya itu muncullah energi itu yang merupakan semua jenis gelombang dan semua jenis getaran. Itu datang dari Jibril. Awliyaullah mengambil gelombang dan energi yang datang dari cahaya itu.

Jadi, tiap-tiap permata dari ketujuh permata tersebut merefleksikan haqiqat Jibril dari salah satu 7 surga. Awliyaullah melakukan ziyarah disana dan mereka mengambil energi disana agar memperoleh energi lebih dan agar dapat memberikannya kepada pengikut mereka.

Itulah mengapa awliya tidak suka diganggu. Hati mereka tidak ingin diganggu, Mereka sedang hadir ditempat lain. Namun orang biasa tidak melakukannya -mereka datang dan pergi. Beliau berkata, kepadaku berulang kali, "Aku ingin sendirian saja. Aku ingin menjauh dari semua orang."

Dan Grandsyaikh biasa berkata, "Aku suka ditempat dimana tidak ada yang bisa menemuiku. Aku hanya ingin berada dihadirat kekasihku Sayyidina Muhammad (saw)."

So this energy that is coming, awliyaullah berenang didalamnya dan mereka mendistribusikannya dan mengalirinya ke pengikut mereka dimana-mana agar pengikut mereka dipakaikan dengan haqiqat ini dan pengetahuan rahasia serta cahaya-cahaya rahasia, agar mereka akan bisa dipakaikan dengan itu.

Jika ada dipasukan tentara, kau mempunyai seragam tertentu untuk dikenakan. Di atas seragam tersebut mereka menyematkan bintang-bintang penghargaan dan diatasnya menyematkan medali-medali. Kau tidak bisa menyematkan bintang-bintang ini pada pakaian biasa -harus pada pakaian tertentu. Kau tidak bisa menyematkan bintang-bintang ini pada seragam berbeda. Kau tidak bisa menyematkan medali pada kemeja apapun seperti kemeja ini. Atau kemeja itu. Aku harus mempunyai kemeja tertentu yang tentara berikan untuk menyematkan medali-medali.

Dia juga tidak bisa memakaikan pakaian pada murid. Awliyaullah tidak bisa mengenakan murid mereka dengan pengetahuan dan haqiqat ini jika mereka tidak diberikan pakaian jenis ini dimana bintang dapat disematkan. Pakaian itu menyematkan energi yang mereka ambil dari energi gambar Jibril yang mereka kenakan kepada pengikut mereka dan diatasnya mereka mampu mengenakan jenis bintang, medali dan kancing-kancing lain yang berbeda

Semua orang tergantung pada kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Tidak ada isu-isu penuh tipu daya. Ada seorang murid yang harus kau ikuti. Energi tidak boleh dibuang percuma dan harus dikenakan kepada seorang dan diatasnya hiasan-hiasan ini akan dikenakan kepada mereka.

Mawlana telah memberikan ijin tadi malam untuk membicarakan tentang hal itu nanti malam, belum pernah ijin diberikan sebelumnya.

Waktunya semakin dekat. Ramadhan ini banyak banyak sekali petunjuk yang telah diberikan dan pesan dari Nabi kepada awliyaullah agar bersiap-siap untuk dukungan surgawi untuk membawa kedamaian dimuka bumi. Semoga Allah mengampuni kita. Bi hurmatil fatiha.

[mulai khatm]

[khatm diinterupsi]

Kisah Sayyidina Jibril yang kami ceritakan dan Mawlana mengingatkanku untuk kembali saat kami memberikan contoh, permasalahan itu dihadapi oleh kita semua. Yang harus kita eliminasi dari kehidupan kita adalah masalah yang menghentikan energi yang bergerak dalam tubuh kita dan kita harus terus bersemangat dalam melakukannya.Dan permasalahan utama itu adalah ego. Ego tidak mau menerima kecuali apa yang ego perintahkan kepadamu. Ego selalu memerintah dan tidak ada cara bagi kita untuk menungganginya. Ketika kau mampu menungganginya, artinya kau telah meraih tingkat kewalian. Sang Nabi (saw) mengeliminasi itu dari para Sahaba beliau. Beliau biasa berkata, "Ya Allah jangan tinggalkan aku bersama egoku walau hanya dalam satu kedipan mata," dan sang Nabi (saw) adalah ma`sum dan masih mengatakan tentang hal itu. Dan itu artinya ego kita adalah masalah utama yang menghentikan kita dari memperoleh haqiqat tersebut.

Jadi Grandsyaikh memberikan 3 contoh untuk ditanamkan dalam kepala kita seperti 3 buah paku.

1) Jika syaikhmu memberikan amanat untuk menggali ke dalam bumi, teruslah menggali sampai kau memperolehnya. Seperti kau akan menemukan permata Sayyidina Jibril dan dia memberimu sekop rusak, menyuruhmu untuk menggali. Apakah tugasmu jika kau berkata kalau sekopnya rusak dan gunakan akalmu, maka kau tamat.

Inilah permasalahannya. Satu dari 3 contoh ini permasalahannya. Kau tidak boleh mengatakan pada dirimu sendiri, "Oh, seberapa dalam aku gali, 1 yard atau 2 yard atau 3 yard, tidak bisa menggali lebih dari itu. Tidak perlu menggali, tidak perlu menggali." Mungkin kau akan menemukannya dalam satu meter. Tugasmu adalah menggali.

Jika sang syaikh berkata kepadamu, "Wahai anakku, ambillah cangkir ini dan kosongkan air laut." Apa tugasmu? Mengambil cangkir itu dan membuang air laut hingga habis. Itu artinya jangan biarkan egomu memberi informasi yang salah. Jika syaikhmu berkata kepadamu bahwa hartamu, berlian Sayyidina Jibril itu, berlian itu ada di timur jauh dan kau ada dibarat jauh. Jangan katakan "aku tidak bisa" tugasmu adalah pergi. Carilah cara.

Jadi inilah contoh-contoh yang diperlihatkan kepada kita bahwa ego kita adalah masalah. Untuk mengambil energi ini, dilingkupi oleh energi ini, mengambil pengetahuan-pengetahuan ini adalah dengan mengeliminasi masalah ini. Itulah mengapa Mawlana syaikh mengingatkanku membuat poin itu.

Artinya jangan bertikai, jangan berdebat, jangan mengkritik. Tetaplah sabar dan damai, tenang, pasrah.

Fatihat usy-syarifah.



Sumber :
milis muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
posted by Sri Rahayu Handayani

Arsip Blog