Kumpulan Shobet

Minggu, 13 September 2009

Sabar

SABAR
Mawlana Syaikh Nazim Haqqani
Mercy Oceans : Lovestreams


Kapanpun kita tujukan hati kita pada Tuhan YMK, kita akan tenggelam dalam kedamaian. Namun saat kita berpaling dari-Nya, kita akan terpuruk di sebuah dasar yang curam dan gelap penuh ular, kalajengking serta laba-laba.
Grandsyaikh (Daghestani) pernah mengatakan padaku tentang seorang pria yang selalu terganggu oleh lingkungan sekitarnya, dia merasa mereka selalu mengganggu ketenangan pikirannya. Suatu hari ketika dia menjadi sangat gerah, lelaki itu memutuskan untuk meninggalkan segalanya dan menjadi pertapa. Setelah beberapa hari mencari-cari gua yang sesuai , akhirnya dia menemukan sebuah gua di suatu pegunungan yang sunyi. Katanya,” Akhirnya aku berada dalam kedamaian. Tak seorangpun tahu aku berada di sini.”
Begitu dia mengatakan hal itu pada diri sendiri, seseorang melewati bukit di bawahnya, memandang ke atas pegunungan dan menemukan sebuah batu indah persis di sebelah guanya. "Aku harus memiliki batu yang berwarna-warni itu.” Lalu mulailah dia menaiki gunung itu untuk mencapai batu yang dia inginkan. Tak ! tak ! Tak !
Lelaki yang berada di dalam gua sangat jengkel ketika mendengar ada pendaki mendekat,” Ya Tuhanku, kucoba menjauh dari orang-orang itu, tapi mengapa Engkau kirimkan seperti ini ! begitu banyak gunung di sana, mengapa Engkau kirimkan dia ke sini ? “ Tak seorangpun bisa terbebas dari ketidaknyamanan hidup ini, sebagaimana sabda Nabi saw,”Tidak ada istirahat di dunia ini.” Kalian mungkin hidup di kota atau di desa, bahkan di lereng pegunungan - namun semua yang kalian temui dalam hidup ini membuat kalian tidak bisa beristirahat. Kita diminta bersabar dalam menghadapi situasi seperti ini, karena “Siapa yang sabar akhirnya akan sukses.” Allah mengirimkan berbagai ujian dan beban sesuai kapasitas kita.
Kita akan diminta membawa beban-beban menurut kadar kekuatan iman kita. Di masa kita ini, mereka yang beriman harus siap dengan berbagai beban sampai batas kapasitas hakiki mereka. Karena bagi yang buta secara spiritual akan menjadikan kehidupan orang-orang yang beriman menjadi sesulit mungkin.


==========================


Sumber :
milis muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
posted by Dyah Novita

HARAPAN TERBESAR SYAIKH NAZIM

Defending Truth - Syaikh Nazim Al-Qubrusi Al-Haqqani
Mawlana, apakah harapan terbesar Anda ?
Yang paling kami inginkan adalah kedamaian bagi semua umat manusia. Tiap tahun kami mencari kedamaian di seluruh dunia, yang akan memasuki setiap rumah-rumah. Jangan mengira kedamaian hanya diantara negara-negara saja. Komunitas terkecil adalah keluarga. Sedih sekali bahwa di sepanjang abad, masalah-masalah keluarga meningkat dan chaos menyebar di semua rumah.
Kalian tidak akan menemukan rumah dimana sesama anggota keluarga hidup damai. Inilah masalah terbesar yang memenuhi kesadaran masyarakat, hati dan pikiran. Mereka butuh solusi. Saya mendengar tentang negara-negara yang membelanjakan 5 triliun dollar perhari untuk senjata. Bagaimana bisa ada kedamaian di tahun ini dan selanjutnya ? kita tahu bahwa senjata adalah untuk merusak dan membunuh. Selama negara-negara mengejar hal itu, kalian tak akan mampu menemukan solusi umum untuk kedamaian.
Orang-orang yang baik hati dan ramah tidak punya kekuasaan di dunia saat ini. Mereka yang berhati baik berada di tingkat kedua, bukan di tempat yang mampu memberi perintah-perintah. Inilah masalahnya. Dalam pemerintahan kalian bisa menemukan orang-orang yang baik, namun keputusan penting akan diambil oleh yang lain.
Untuk itu kami mencari solusi kesalamatan yang dikirim lewat campur tangan surga. Seseorang yang akan mampu menghentikan setan-setan yang merusak manusia. Kita kaum muslim menunggu seseorang yang bernama Mahdi as, dia telah mendapat izin dari surga. Dia memiliki kekuatan-kekuatan ajaib untuk membersihkan kejahatan dan iblis. Umat Kristen mengharapkan Yesus Kristus kembali dari surga dan memberi keputusan terakhir bagi semua bangsa. Umat Yahudi juga menunggu messiah yang akan mengatur dunia.
Bila tidak, maka senjata-senjata atom yang berbahaya akan membinasakan peradaban dari timur sampai barat dan membunuh umat manusia. Kekuatan bumi tak mampu memberi hasil dan tak ada thariqat yang mampu mengontrol. Kita butuh kekuatan spiritual untuk menghentikan kejahatan dan para iblis.
Naqsybandi hanyalah sebuah kelompok perdamaian yang berisi berbagai bangsa dari semua negara-negara. Kita berada di sebuah kapal dan kemana sang kapten membawa, kitapun mengikutinya. Tak ada yang bisa kita lakukan. Kita tidak melawan apapun kecuali melawan iblis dan kejahatan.



Sumber :
milis muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
posted by Dyah Novita

Pikirkan Apa Yang Sedang, Akan dan Yang Telah Terjadi

Pikirkan Apa Yang Sedang, Akan dan Yang Telah Terjadi
Syaikh Nazim Al-Qubrusi Al-Haqqani

Kita semua butuh bantuan Ilahiah. Kita telah sampai pada suatu waktu dimana manusia seharusnya berpikir apa yang telah, sedang dan yang akan terjadi. Ada sebuah lagu dalam bahasa Turki : Ey yolcu biraz dinle beni, kervan geciyor, sen kalma geri. Wahai para pencari, dengarkan aku. Kafilah segera lewat, jangan sampai ketinggalan. Lagu ini dibuat dengan rasa akan surgawi. Ada lagu-lagu yang bertemakan duniawi dan ada yang bertemakan spiritual.

Kalian bisa lihat sekarang ini 100% atau paling tidak 99% lagu-lagu bertemakan materialisme dan mereka semua menikmatinya. Kaum muda saat ini tertarik dengan apa ? Musik pop, yang bertemakan tubuh-tubuh fisik, tak ada yang lain. Tema yang kedua adalah tentang rohani kita dan mungkin hanya 1% atau kurang, atau ¼% kita jumpai orang-orang yang tertarik akan spiritualitas dan lagu-lagunya.

Bagi semua agama, dari awal sampai akhir, musik untuk kepentingan fisik adalah hal terlarang, tak diragukan lagi. Kenapa ? Karena lagu-lagu materialisme mencabut diri kita dari spiritualitas dan menenggelamkan kita pada kegelapan. Musik-musik seperti itu dilarang, bagaimanapun juga. Segala sesuatu yang menarik manusia dari spiritualitas adalah terlarang. Itulah aturan pokoknya, alasan nyata dari segala sesuatu yang dilarang adalah karena hal itu mencabut diri kita dari Tuhan. Dan hal itu tidak akan pernah berubah dari manusia pertama, nabi pertama sampai terakhir. Ada sabda dari Rasulullah, Nabi penutup saw ; 'Ad-dunya ma'ulatun', - Dunia itu dilaknat. Kenapa ? Karena dunia memenuhi pikiran hamba-hamba Tuhan dan menjauhkan mereka dari pengabdian pada Ilahi dan memperbudaknya.

Itulah poin utama yang harus dikenal, tidak boleh ada keberatan sekarang, sebelum dan setelahnya. Dari timur sampai barat, Kristen, Yahudi dan Muslimin. Jika Nabi mengatakan bahwa dunia itu dikutuk, maka semua yang ada didalamnya juga dikutuk, karena menjauhkan hamba-hamba dari tujuan utama mereka dalam eksistensi. Tujuan utama Allah menciptakan kalian, wahai manusia ! adalah untuk pengabdian, pelayanan Ilahiah. Jika kalian menjauhi hal itu, maka kutukan akan menimpa kalian.

Lewat segala aktifitas dan perilaku manusia, ada yang di ridhai dan ada yang dikutuk – tak ada kemungkinan yang lain. Keseimbangan itu tidak pernah berubah. Seratus Paus, seribu uskup tak bisa berkata-kata. Mereka harus berpikir tentang misi Muhammad saw.
Apa tugas beliau ? Mereka harusnya berpikir seperti ini : kemanakah Nabi mengajak umatnya ? Quran Karim adalah saksinya, dikatakan : 'Wa Allahu jadau ila Dar-us-Salaam.' Nabi Penutup mengajak orang-orang menuju surga yang abadi, menuju Allah. Tidak ada agama asli yang berdiri melawan Islam, Islam yang asli yang dibawa oleh Nabi. Beliau bersabda : “Aku memanggilmu untuk kembali pada Allah.” – beliau juga mengatakan : “Dunya itu dilaknat.”

Dunya tak akan pernah meninggalkan manusia dalam pelayanan pada Tuhannya, namun dunia meminta manusia untuk menjadi hamba dan bahkan budaknya. Manusia seharusnya menjadi hamba Tuhan, karena penghambaan memberi kehormatan pada manusia. Tuhan tidak pernah mengatakan : budak-Ku, karena budak bukanlah status yang terhormat. Budak tidak punya nilai dalam suatu masyarakat, bisa di jual ataupun di bunuh. Walaupun 1% tak ada penghormatan bagi budak, tingkatan terendah bagi manusia.

Penting untuk berpikir akan hal ini : Apa yang sedang saya lakukan ? Siapa saya ini ? Dan ada dua bendera yang berkibar ; satu bendera suci milik Tuhan Surgawi, dan yang kedua milik kerajaan setan. Kalian dipersilakan memilih antara dua bendera itu, dibawah bendera yang mana saya ini ?

Wahai manusia, saya memulai dengan pidato bertema lain namun mereka membawaku ke tema ini, dan ini amat penting. Sangat penting untuk dikenal oleh berbagai bangsa, sebagaimana misi utama umat manusia di bumi ini adalah untuk menjadi sangat terkenal. Laki-laki dan wanita pertama yang mendarat di bumi ini juga punya misi utama, begitu pula setan yang mendarat di bumi. Adam telah diampuni dan diberkahi namun setan tidak memohon ampun, sehingga dia di kutuk. Setan turun ke bumi bersamaan dengan Adam, namun setan membawa sifat-sifat buruknya.

Sekarang tiba peperangan melawan agama-agama, perang antara kerajaan setan dan kerajaan surgawi. Dan kita telah diminta bantuan demi kerajaan surgawi. Yang pasti Allah swt akan mendukung mereka yang mendukung kerajaan surgawi. Bahkan bila hamba-hamba kerajaan surgawi tidak punya bekal apapun dan sebaliknya pendukung kerajaan setan memiliki segala kemungkinan dan bergantung pada tehnologi, hal itu tak berarti apa-apa, semua akan menjadi debu. Dan kita sekarang sedang menuju saat itu.

Wahai kaum beriman, datanglah untuk mendukung kerajaan surga ! Sebenarnya kerajaan surga tidak membutuhkan dukungan kalian, namun kalianlah yang membutuhkan mereka. Dan bila kalian mendukungnya, maka Allah akan mendukung kalian.
DIA tidak butuh apapun dari hamba-hamba-Nya, namun dengan kehormatan dan perlindungan, ampunan dan barokah akan menyertai kalian. Karena niat kalian menjadikan kerajaan surga naik, maka kalian akan di tingkatkan pula. Siapapun yang menginginkan kerajaan surgawi ambruk, maka mereka sendiri akan turun dan semakin ambruk selamanya.
Semoga Allah mengampuni kita, Engkaulah Sultan Abadi. Tingkatkan kehormatan Nabi terkasih-Mu saw dalam kehormatan abadi. Fatiha.



Sumber :
milis muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
posted by Dyah Novita

Kamis, 20 Agustus 2009

Realitas di Balik Berbagai Penyakit

Realitas di Balik Berbagai Penyakit
Mawlana Shaykh Nazim Adil Al-Haqqani Sultanul Awliya
Tuesday, Aug 18, 2009 | Lefke CY


Ya Rijaal Allah, madadikum! As-salaam `alaykum para pendengar, As-salaam `alaykum `ibaadullah, as-salaam `alaykum para hamba Tuhan kita.

Kita semua adalah hamba. Kita harus tahu bahwa kita adalah hamba.

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah,
Allah Allah Allah Allah, Allah Allah,
Allah Allah, Allah Allah Allah Allah,
Allah Allah, Allah Allah, Aziiz Allah
Allah Allah, Allah Allah, Kariim Allah
Allah Allah, Allah Allah, Subhan Allah
Allah Allah, Allah Allah, Sulthan Allah,

Allah Allah, Allah Allah, Sulthan Allah

Sultan Allah Dari masa pra abadi hingga abadi, wahai Tuhan kami. Engkau adalah Tuhan. Ketuhanan mutlak hanya untuk-Mu. Tak satu pun yang eksis, melainkan hanya Diri-Mu. Engkau adalah Sang Pencipta. Jika Engkau tidak menciptakan, tak satu pun yang menjadi nyata. Madad ya RijaalAllah.

"Wahai orang-orang suci! Wahai orang-orang yang mulia! Wahai para berlian, wahai rubi! Wahai mutiara! Berikanlah kepada kami dari kekuatan sucimu, wahai orang-orang yang mulia! Huuuuw. Berikanlah kami kekuatan surgawi yang telah dianugerahkan kepadamu oleh Tuhan Pemilik surga, dan engkau dapat mendukung kami, hanya engkau yang dapat mendukung kami. Tak ada makhluk lain yang dapat mendukung kami. Dan kami memohon dukunganmu, dukungan surgawi. Jika engkau tidak mendukung kami, kami tidak dapat berbicara, kami tidak dapat berkata apa-apa, kami tidak dapat melakukan apapun".

"Wahai orang-orang yang mulia! Wahai para mutiara dari hamba-hamba Tuhan kami! Penghambaan adalah kehormatan tertinggi yang telah dianugerahkan kepada kita oleh Sang Pencipta kita, Tuhan bagi semua ciptaan. Wahai manusia! Ucapkan: a`udzu billah min asy-syaythan ir-rajiim. Katakanlah bahwa kalian berlindung dari setan dan kejahatan. Berlindung darinya! Bukan kehormatan bagi kalian, untuk bersama setan. Dan bukan kehormatan bagi kalian untuk menyibukkan diri dengan kejahatan

"Wahai makluk Tuhan yang paling tak ternilai, dan makhluk Tuhan yang terpilih. Bukan kehormatan bagi kalian untuk bekerja untuk setan. Bukan kehormatan bagi kalian untuk menyibukkan diri demi kejahatan, wahai makhluk yang berharga, makhluk yang mulia! Dengar dan perhatikan! Jika kalian memohon untuk rida Tuhan, berusahalah untuk melakukan hal-hal yang baik yang memberi kesenangan, terutama bagi semua makhluk.

Berusahalah untuk melakukan hal yang baik, indah, dan menyenangkan sehingga setiap makhluk akan datang kepada kalian, dan menghormati kalian. Itulah jalannya para utusan Tuhan. Itu sangat baik dan sangat penting. Oleh sebab itu, katakan, “Wahai Tuhan kami! Kami berlindung dari setan dan kejahatannya karena itu bukanlah kehormatan bagi orang terhormat untuk bekerja bagi setan dan demi kejahatan.” Jaga diri kalian!

Tanyalah,“Apa yang aku lakukan? Perbuatanku memberiku kehormatan; berikan kepadaku apa yang aku lakukan, apakah ia memberikan kehormatan bagi semua makhluk?” Kalian harus berpikir apakah pekerjaan kalian memberi kehormatan bagi alam, kalian harus berpikir, apakah yang kalian lakukan atau apakah pekerjaan kalian memberi cahaya kepada planet ini?

Ayo dan berpikirlah tentang hal itu. Bahwa, “Apakah yang aku lakukan memberi kehormatan kepada alam dan segala sesuatu yang hidup didalamnya?” Lihat, jika apa yang kalian lakukan memberikan kehormatan bagi kalian, Tuhan pemilik surga meminta agar kalian diberi kehormatan. Ketika Tuhan pemilik surga memberi kalian kehormatan, ketika kalian melakukan sesuatu yang memberikan kehormatan bagi segala sesuatu di sekeliling kelian, memberi kehormatan bagi planet itu, karena begitu banyak, jutaan makhluk, mereka menjadi beban berat bagi planet ini, dunia.

Karena apa yang mereka lakukan merupakan hal yang buruk, hal-hal yang tidak terhormat, memberi bumi beban berat di pundaknya dan bumi ini meminta agar mereka disingkirkan dari pundaknya. Wahai manusia! Berpikirlah mengenai hal ini. Dan berusahalah untuk melakukan sesuatu yang terhormat yang memberikan kehormatan bagi kalian di Hadirat Ilahi.

Berusalah untuk melakukan hal itu. Pikirkan hal itu! Jangan mengeluh terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitar kalian. Kalian harus tahu bahwa jika kalian melakukan pekerjaan yang terhormat, perbuatan terhormat, itu akan memberi kalian kehormatan. Dan jika tidak, beban akan mendatangi kalian, mendarat di diri kalian, mendarat di kepala kalian, mendarat di hati kalian, mendarat di tubuh kalian. Karena apa yang kalian lakukan bukanlah sesuatu yang terhormat, beban itu akan datang dan tinggal melalui kepala, melalui hati, melalui tubuh kalian.

Kini, 99 persen manusia mengeluh. Mereka tidak bahagia. Mereka mengeluhkan semua orang—mereka berkata, “Aduh kepalaku!” Begitu banyak orang yang berkata, “Aduh jantungku!” Jutaan orang berkata, “Aduh perutku!” Jutaan orang berkata, “Aduh punggungku!” Jutaan orang mereka berkata bukannya berdiri, naik (tetapi) turun. Itu penting bagi mereka. Tetapi mereka tidak bertanya mengenai alasannya, “Apa alasannya?” mereka tidak bertanya. Mereka hanya melihat pada sisi materi pada seseorang, di luar itu tidak ada. Dan mereka berpikir bahwa mereka hanya tubuh fisik saja, hanya ta-atstsara terpengaruh oleh sebab-sebab material saja.

Bukan, bukan alasan atau sebab material yang membuat kalian tidak bisa tidur, atau membuat kalian mengeluh atau membuat kalian sakit atau membuat kalian berada dalam imajinasi (awhaam) mereka berpiir seperti ini dan berpikir seperti itu dan berkata, “Itulah yang membuatku tidak bisa tidur, itulah yang membuatku tidak bahagia. Alasan itulah yang membuatku tidak bisa beristirahat, alasan itu, alasan itu.”

Orang-orang berlari di balik berbagai alasan dan alasan itu tidak pernah menyusahkan mereka jika Tuhan pemilik surga tidak menghukum hamba itu. Karena hamba itu menyibukkan dirinya dengan pikiran yang kotor, ide-ide yang kotor, dengan perbuatan yang tidak terhormat, itulah alasan utama mengapa orang itu tidak dapat beristirahat, dan mereka mencari sebab-musababnya dari sebab material atau sebab fisik.

Mereka tidak pernah berpikir bahwa pekerjaan atau perbuatan yang tidak terhormat itu membuat mereka sakit kepala, atau membuat mereka tidak bahagia, membuat mereka berada dalam masalah, dalam kepedihan, berada dalam masalah seperti itu.

Wahai manusia! Sekarang dengarkan saya! Saya hanyalah seorang hamba yang lemah dan saya hanya menerjemahkan kepada kalian beberapa realitas, dan itu bukan dari saya, tetapi sesuatu dari langit yang masuk ke dalam hati saya untuk disampaikan kepada kalian. Seluruh masalah, seluruh kepedihan, penyebab utamanya adalah bahwa orang bekerja dan melakukan hal-hal yang tidak terhormat. Mereka menyibukkan diri mereka dengan perbuatan yang kotor, pekerjaan yang kotor, yang membuat mereka berada dalam masalah, berada dalam kepedihan, tidak bahagia, berada di jalan negatif melalui mentalitas mereka, melalui hati mereka.

Ini begitu sederhana. Aturan ini tidak pernah berubah sejak masa Nabi Adam AS, sampai sekarang. Allah berfirman:“Wahai manusia! Jika kalian tidak mengikuti jalan yang terhormat, dan jika kalian tidak melakukan perbuatan yang terhormat, Aku mengirimkan sesuatu pada kalian untuk membuat kalian selalu dalam berbagai masalah.”

Ada samudra kepedihan, samudra penderitaan, bagi mereka yang tidak mencari dan melakukan pekerjaan yang terhormat, aspek-aspek terhormat di mana di seluruh dunia ini sekarang banyak terdapat orang-orang yang atheis, mereka tidak percaya dengan hal-hal seperti itu, hal-hal yang saya bicarakan. Oleh sebab itu beban berat ini menimpa mereka dan bahkan udara yang kita hirup, kini mengandung racun. Pikirkan hal itu.

Di mana-mana mereka berkata, “Begitu banyak, begitu banyak penyakit! Begitu banyak masalah.” Mereka mengatakan bahwa penyebab utamanya berasal dari udara yang kotor, apa yang mereka katakan racun hiva, udara bukannya nadziif (murni), udara yang mengandung racun di mana-mana. Apa yang kalian hirup adalah udara yang beracun.

Sepenuhnya, dari timur ke barat (dan) dari utara ke selatan dan tetap saja setan mengirim mereka ke kota-kota besar, untuk menghirup atmosfer beracun lebih banyak dan lebih banyak lagi, agar mereka jatuh ke dalam masalah yang lebih dalam lagi. Tak terhitung dokter, rumah sakit, deva—obat. Tidak pernah memberi istirahat kepada tubuh dan jika tubuh akan berada
dalam tekanan besar itu, mentalitas mereka juga akan membeku.

Mereka tidak mengerti dan mereka tidak dapat berpikir mengenai hal itu. Karena mereka pergi dari Tuhan mereka dan mereka melarikan diri dari pekerjaan dan perbuatan yang terhormat, dan mereka datang, berlari menuju samudra yang hitam legam, samudra hitam yang beracun dan mereka tenggelam di dalamnya. Oleh sebab itu semakin banyak muncul obat baru, ratusan atau ribuan dokter, ratusan rumah sakit, tidak akan memberi mereka kepuasan, tidak akan memberi mereka istirahat yang sesungguhnya an kesehatan sejati. Kesehatan sejati sudah musnah di bumi ini sekarang.

"Wahai manusia! Datanglah kepada saya. Saya adalah hamba terlemah dan saya menyeru kalian kepada kebenaran. Gunakan apa yang Nabi SAW katakan dan apa yang dibawa oleh para anbiya dari surga melalui risalah suci mereka.. Datanglah dan jagalah pesan-pesan suci dari surga itu agar hidup kalian aman, agar hidup kalian bahagia, agar kalian dalam kebaikan, dalam cahaya,
dan dalam ketentraman.

Jika kalian tidak melakukan hal ini, kalian akan terjerembab dengan segala macam kepedihan, dan berbagai masalah akan menghujani kalian. Kalian akan tamat. Semoga Allah mengampuni kita! Wahai manusia! Ini adalah asosiasi yang sangat penting—di mana saya telah diberikan dari pusat spiritual saya dan saya adalah milik mereka dan saya telah diperintahkan untuk memberi peringatan kepada seluruh bangsa dan juga mereka membuat saya untuk memperlihatkan kepada mereka jalan yang benar untuk menyelamatkan diri mereka, baik secara fisik maupun spiritual.

Dumm, dumm, dumm, dumm, dumm,

Kebahagiaan itu telah berakhir. Begitu banyak jenis musik, tidak dapat menghilangkan penderitaan dari manusia. Mereka masuk dan keluar—sama. (bernyanyi) Wahai manusia! Kalian harus tahu ... iyyy uuuh kullu maa...

Wahai manusia, kalian harus belajar bahwa ...
Baa bii buu kullu maa baa bii buu

Kalian harus mengikuti jalan surgawi, wahai manusia Jangan pergi Jangan mengikuti jalan setani Pekerjaan yang tidak terhormat membuat kalian selalu membawa Kalian selalu tenggelam dalam samudra-samudra kegelapan Melewati samudra kepedihan, melewati samudra penderitaan.

Tastanaani talmanti kullu maa taa tii tuu Saysunanii salaanii salmaanii saa sii suu Kull maa suu saa sii suu

Wahai manusia! Berusahalah untuk mendengar nyanyian surgawi, lagu-lagu surgawi Melalui jiwa-jiwa kalian Dan hati-hati kalian

Allah, Allah, Allah, Allah Allah, Allah
Allah Allah, Alllah Allah, Allah Allah
Allah Allah Allah Huwa Allah Allah Allah
Huwa Allah As-salaam `alaykum. Ok?
Allahu akbar, Allahu akbar la ilaha ill-Llah.
Syukur Ya Rasulullah. Ya Sayyid al-awaliin wal-akhiriin, ash-shalaatu wa’s-salaamu `alayk. Ya rijaalullah amadana bi madadikum. Fatiha

Wa min Allah at Tawfiq

Note : We need your support! Our efforts depend on you.
Please donate generously to www.sufilive.com



Sumber :
milis muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
posted by Arief Hamdani

Rabu, 03 Juni 2009

Cinta Kepada Mursid/Guru Sejati

Cinta Kepada Mursid/Guru Sejati
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi qs

Bismillah hirRohman nirRohim

Suatu ketika seorang anak muda datang kepada Syaikh, “Maulana, Saya bingung berilah saya rasa damai. Beberapa waktu yang lalu, saya jatuh cinta kepada seorang gadis, dan kami sempat memutuskan untuk menikah. Tetapi di lain pihak, dia menemukan pria lain yang dia suka dan malah akhirnya merekalah yang menikah! Saya sangat menderita akibat hal ini, tak tahan rasa sakitnya.” Lalu Syaikh menjawab, “Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Temui gadis lain dan nikahi dia.”

Si anak muda menjawab, “Usul yang baik, Syaikh! Tetapi pikiran saya selalu terbersit oleh kenangan akan gadis itu dan jikalau saya mencoba jutaan kali, saya tidak bisa melupakannya.” Syaikh bertanya, “Mengapa kamu sampai mengingatnya seperti demikian?” Anak muda itu menjawab, “Sebenarnya bukan saya sengaja melakukannya, tetapi selalu saja hal itu datang ke
ingatanku Syaikh. Selalu saja bayangannya melewati nuansa pikiran ini.

Nah bukankah hal ini sangat luar biasa? Si anak muda tidaklah sampai menyembah gadis itu; tidak pernah menerima formulasi wirid dari gadis itu yang memuat nama-nama atribut sang gadis. Inilah konsekuensi dari Cinta dan kebersamaan. Ketika meletakkan seseorang di kalbu dengan rasa cinta (mahabbah), kita tidak akan mampu untuk menghilangkannya. Inilah buahnya muraqaba. Lalu mengapa kita tidak melakukan hal tersebut terhadap Syaikh atau guru kita? Sang Syaikh hanya memerlukan satu kali untuk memasuki kalbu dan pikiran kita, lalu akan terus bersemayam di dalamnya terutama setelah mahabbah, kita pun berkonjugasi dengannya.

Jangan berpikir bahwa para Sufi dapat menerima pandangan yang mengatakan bahwa Sufisme bertentangan dengan syari’at? Ini tidak pernah menjadi masalah, dan tidak akan menjadi masalah. Dari Rasulullah saw, Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq ra, Sayyidina ‘Ali ra dan seluruh guru Sufi, semuanya menghormati dan menjaga syari’at sepenuhnya. Yang kami maksud adalah guru Sufi sejati, bukan anak-anak yang memproklamirkan dirinya sebagai guru Sufi dan membawa seluruh khuza’balat, ide-ide bodoh dan omong kosong diberikan kepada sufisme. Apakah Sufisme seperti ini? Sufisme berarti bahwa kalian tidak mengangkat kepalamu dari
posisi sujud.

Kalian lihat mereka yang mengaku guru sufi, mereka tidak memelihara janggut, tidak memakai turban, tidak memperhatikan sunnah Rasulullah saw, dan tetap mengaku sebagai guru Sufi dan berbicara mengenai Jalaluddin ar-Rumi atau Muhyiddin ibnu al-‘Arabi, atau Abu Yazid al-Bistami . Abu Yazid al-Bistami, Muhyiddin ibnu al-‘Arabi dan Jalaluddin ar-Rumi menyangkal mereka! Para Awliya ini tidak menerima mereka karena mereka akan bertentangan dengan syari’at.

Guru Sufi yang palsu bahkan mengaku bahwa kita tidak perlu berwudhu. Bagaimana mungkin wudhu tidak diperlukan? Salah satu Nama Rasulullah saw adalah Nabi dari “orang-orang yang bercahaya", al-ghurr al-mujjalin. “Orang pertama yang akan kupanggil menghadapku untuk masuk ke dalam surga dan bertemu dengan Allah di surga dan tetap bersamaku adalah mereka yang anggota tubuhnya bercahaya seperti cahaya matahari karena dibasuh dengan wudhu” (Bukhari-Muslim). Setiap orang di antara kalian yang selalu menjaga wudhunya akan termasuk orang-orang yang beruntung itu.

Ketika Abu Huraira ra ditanya mengapa beliau membasuh anggota tubuhnya dengan air melebihi yang diperlukan, beliau menjawab bahwa beliau ingin seluruh anggota tubuhnya bersinar pada hari itu. Lalu bagaimana mungkin—orang yang mengaku Sufi—berkata bahwa wudhu tidak diperlukan? Mereka mengaku bahwa mereka melakukan wudhu dengan cara menghirup, lalu mengeluarkan semua kotoran mereka. Ini lebih baik dilakukan di kamar mandi, bukan di masjid. Kalian hanya bisa masuk ke masjid setelah melakukan wudhu! Tidak ada satu pun yang dapat membersihkan kalian kecuali dengan wudhu. Kami membantah apa yang mereka katakan. Mereka yang mengaku Sufi itu bukan Sufi sejati tetapi sesungguhnya menentang sufisme, dan merekalah yang memberi citra buruk kepada sufisme.

Wa min Allah at Tawfiq



Sumber :
milis muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
posted by Arief Hamdani

Arsip Blog