Minggu, 31 Mei 2009

Khutbat al-Jumu`ah Tanggal 14 September 2007

Khutbat al-Jumu`ah Tanggal 14 September 2007

Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani (q.s)

ASIM



Ayyuhal mu'minuun al-hadiruuna…

Wahai Muslim, kaum beriman! Alhamdulillah kita berada di syahr Ramadhan, bulan Ramadhan dan tiap tahun Ramadhan datang satu kali. Setiap 12 bulan, Allah memberikan satu bulan. Dan pada bulan itu, Allah swt sebagaimana disebutkan oleh Sang Nabi (saw), "Ramadhan adalah bulan bagi ummah" dimana beliau berkata, "Rajabun syahrullah, Sya`banu syahrii wa Ramadhan syahr ummattii."

Dan Allah berfirman: syahr Ramadhan allatii unzila fiihi al-qur'an.

Inilah bulan dimana Allah mewahyukan tuntunan bagi umat manusia, pada bulan ini Allah mewahyukan Qur'an sebagai tuntunan bagi manusia dan sebagai undang-undang dasar bagi manusia dan membungkus seluruhnya menjadi sesuatu bagi Ummah terakhir.

Segala sesuatu datang secara berurutan. Ketika Sayyidina Adam (as) turun ada sebuah putaran hingga ke Sayyidina Nuh dan dari Sayyidina Nuh ke Sayyidina Musa (as) ke Sayyidina `Isa (as) merupakan putaran lain dan dari Sayyidina `Isa (as) ke Sayyidina Muhammad merupakan putaran lain lagi.

Jadi, kita melihat Adam (as) turun dengan pesan, Nuh turun dengan pesan, Musa (as) turun dengan pesan, `Isa (as) turun dengan pesan dan kemudian kita melihat bagwa pembawa pesan (Rasul) terakhir Sayyidina Muhammad (saw) datang dengan pesan terakhir, setelah Injil dan Taurat; datang dengan Qur'an Suci.

Dan Dia berfirman, "Siapapun yang menanti-nanti bulan tersebut, Aku akan memberikannya bimbingan." Jadi, itulah bulan bimbingan, Syahrul hidaya. Itulah mengapa banyak isu penting dibukakan pada bulan Ramadhan, yang diberikan kepada orang-orang yang melakukan puasa dibulan itu.

Jadi, itulah bimbingan dan inilah bimbingan terbaik bagi umat manusia. Dan pada bulan tersebut seluruh Sahaba biasanya menganggapnya sebagai bulan yang penting … Ada begitu banyak orang yang suka bepergian melihat bulan sabit (hilal) ketika muncul di horizon, pada malam pertama sebelum memasuki bulan Ramadhan. Aku tahu mereka kembali ke rumah seperti pergi ke pantai untuk melihat munculnya bulan sabit. Karena ketika bulan sabit itu muncul, akan disaksikan oleh mereka semua yang mengamatinya. Dan akan dikatakan kepada Allah bawah para hamba-Nya ini menanti-nanti bulan Ramadhan.

Jadi Anas menarasikan, bahwa para hamba yang pergi melihat bulan sabit dan mereka memuji-Nya, dan pada saat itu bulan sabit muncul, maka dalam waktu sekejab mata dan hilang dengan cepat setelah adzan Maghrib berkumandang, "Allahuma ahil `alayna hilal al-baraka - Jsdikan bulan sabit itu menjadi baraka bagi kami" dan membaca Surat al-Fatiha, Allah akan melindunginya dari berbagai penyakit yang datang ke mata.

Kau punya penyakit yang menyerang mata, lalu pergilah melihat bulan sabit tanda masuknya bulan Ramdhan.

Jadi pada zaman para Sahaba, mereka tidak pernah mempunyai masalah pada mata mereka. Kini, banyak penyakit mata.

Seorang wanita datang kepadaku pada perjalanan terakhirku dan berkata bahwa dia sakit. Aku bertanya kau menderita sakit apa? Dia menjawab, "Aku mempunyai tuberculosis dimata." Pertama kalinya aku mendengar tentang tuberculosis dimata.

Jadi begitu banyak masalah dan penyakit yang kita lihat. Sehingga untuk mengeliminasinya pergilah ke pantai dan carilah bulan sabit itu, investigasilah dimana itu dan pergilah untuk melihat kemudia mengucap do'a itu dan 7 kali Fatiha.

Apabila kau tidak melihat bulan itu, namun kau pergi dengan niat baik sebagaimana sang Nabi ucapkan, "semua perbuatan dinilai dari niat." Jadi jika kau tidak melihatnya, ucapkan, "Ya Allah. Aku pergi untuk melihat bulan namun tidak berhasil. Allah yang kariim, Dia akan memberikan pahala tersebut."

Dan apakah yang dikatakan oleh Sayyidina Salman? Dia berkata, adalakum syahrun `azhiim.

Sang Nabi (saw) memberikan bimbingan, irsyaad, kita tidak bisa mengatakan ini ajaran. Beliau menerima wahyu. Dan beliau bersabda, "Ramadhan bulan yang agung, didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan." Berapa tahunkan itu? Itu 9 tahun. Tidak, lebih dari 9 tahun. 90 tahun umurmu. Satu malam sama dengan 90 tahun. Itu artinya berapa tahunpun kau akan hidup, Allah memberimu kesempatan pada satu malam untuk mememnuhinya. Hanya satu malam. Dikatakan satu malam dan kau menghabiskan seluruh hidupmu dengan beribadah dan berusaha menjadi hamba yang baik. Namun Allah berfirman, "Aku memberimu itu pada satu malam."

FaradAllahu siyaamahu wa …qiyaamahu tatawa`an dan melaksanakan shalat malam adalah Sunnah dan barang siapa berpuasa dibulan tersebut dia bagaikan telah membebaskan seorang dari perbudakan.

Pada zaman dahulu, perbudakan teramat banyak. Jika kau membebaskan seseorang, maka Allah akan membebaskanmu dari api neraka.

Itu dalam Nuzhat al-majaalis. Dan seperti jika dia melakukan ibadah puasa selama 70 bulan selain dibulan Ramadhan. Berpuasa satu bulan di bulan Ramadhan sama dengan berpuasa selama 70 bulan dibulan selain Ramadhan.

Jika kau berpuasa 7 tahun berturut-turut sebagaimana jika kau berpuasa 1 kali dibulan Ramadhan, itu artinya pahala. Allah akan memberikan banyak pahala.

Dan pada bulan itu rizq bagi mu'min akan meningkat. Banyak sekali pertolongan. Aku tidak pernah bepergian ke rumah-rumah selama bulan Ramadhan, bahkan seorang pramuwisma, kau akan melihat meja makannya penuh dengan makanan dibulan Ramadhan. Kau tidak pernah melihat seorang yang mejanya tidak penuh makanan dibulan Ramadhan. Bukan hanya makanan, namun Allah akan memberikan rizq surgawi, rizq spiritual. Kapanpun Sayyidina Zakariyya memasuki ceruk (Sayyidatina Maryam .penerj), dia menemukan makanan,

Dan inilah bulan kesabaran dan jika seseorang memberikan makanan kepada orang yang berpuasa, untuk satu orang, jika seorang berpuasa dan kau mengundangnya ke rumahmu, ini sama jika kau telah membebaskan seorang dari perbudakan dan kau akan dibebaskan dari api neraka. Jika kau memberi makan 10 orang, 20 orang kemudian itu akan diberi pahala lebih banyak. Itulah mengapa orang-orang berusaha saling memberi makan dibulan Ramadhan.

Dan Sang Nabi (saw) bersabda, man hadara majlis min majaalis adz-dzikr fii Ramadhan, katab Allah `ala kulli qadamin `ibaadati sannah.

Jadi, hitunglah orang-orang yang datang dari sini dan sana, berapa kakikah [meter] mereka bepergian? Sebagian orang berbuka puasa disana dan sebagian orang bepergian dari sini ke Makkah atau Madinah untuk menyaksikan bulan Ramadhan disana. Berapa kakikah kita pergi dan menghadiri sebuah majelis zikir, barang siapa menghadiri majelis zikir dibulan Ramadhan akan diberikan oleh Allah satu tahun ibadah bagi tiap langkah kaki, dan dia akan bersamaku dibawah Singasana Allah swt pada Hari Perhitungan.

Wahai kaum Muslim, Allah banyak memberi pahala dibulan ini. Dan jika seseorang menghadiri dzikrullah dalam tiap pertemuan, maka dia akan diberikan sebuah kota nur, madinatun min nur.

Kau lihat sinar laser ini, orang suka melihatnya. Bayangkan jika ini adalah warna-warni dunya. Bagaimanakah dengan warna-warni Surga? Apakah kota cahaya yang Nabi (saw) sebutkan? Itu artinya sebuah kota dalam Hadirat Ilahiah, dalam hadirat Tuhan-mu dimana Dia mengundang kaum beriman untuk datang dihadapan Hadirat Ilahiah-Nya ketika Allah muncul kepada kaum beriman di Surga, Allah tidak bisa dilihat, namun manifestasi/tajalli-Nya dapat dilihat. Tidak seorangpun dapat melihat manifestasi/tajalli tersebut di dunya. Namun di akhira kau dapat melihat manifestasi/tajalli itu yang Allah telah berikan berkah-berkah-Nya kepada siapa-siapa yang mencicipi Ramadhan dan semoga Allah menjadikan kita diantara mereka yang berpuasa dibulan Ramadhan dengan cara terbaik. Kita lemah dan mohon Allah mengubah puasa kita dari puasa imitasi ke puasa sesungguhnya.

Alhamdulillah.



Sumber :
milis muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
posted by Sri Rahayu Handayani

Arsip Blog