Bagian 28
JEJAK AWLIYA ADALAH JEJAK RASULULLAH SAW
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi
Oleh sebab itu wahai para pengikut, kita memohon untuk mengikuti jejak Awliya, penerus Rasulullah SAW. Para Awliya menjadi Awliya karena mereka mengikuti jejak Rasulullah saw. Siapa yang mengikuti jejak Rasulullah saw, dia akan menjadi Wali, Awliya. Jika tidak, mereka bukan Awliya. Kita berusaha untuk mengikuti langkah para Awliya, karena langkah mereka adalah langkah para Rasul.
Jika kalian ingin menyelamatkan diri kalian secara fisik dan spiritual dan selamanya, maka ikutilah langkah para Awliya. Kita begitu lemah untuk mengikuti langkah para Rasul, karena dibutuhkan Iman yang kuat sehingga kalian bisa berpijak di jalur yang benar dengan mantap. Jika kalian tidak mempunyai 'qadama sidqin', kalian belum memiliki langkah yang benar, kalian tidak dapat melangkah di jalan yang benar, tidak bisa. Jalan yang benar menuntut langkah yang benar. Langkah yang benar dilakukan oleh kaki yang benar. Kaki yang benar adalah milik hati yang benar, jika hati kalian tidak benar, dia tidak bisa memerintahkan kaki kalian untuk berpijak dengan benar.
Oleh sebab itu perhatikanlah, seseorang yang mempunyai langkah yang benar, ikutilah mereka. Siapa pun dia, kalian boleh mengikutinya. Jika tidak, kalian akan mengikuti langkah Setan dan siapa pun yang mengikuti Setan, dia akhirnya akan sampai ke Neraka. Dan lewat Neraka, dia akan menyesal, tetapi itu sudah terlambat, habis sudah. Sekarang kalian disambut dengan tangan terbuka di kota yang suci ini, mungkin baru pertama kali kalian mengunjunginya, dan itu adalah suatu kehormatan, jika kalian berbicara mengenai kehormatan tanah ini, kita tidak akan menyelesaikannya hingga kiamat.
Ini adalah daerah yang paling suci bagi ummat Muslim, Syam-u-syarif. Awwalu syam, akharu syam--Hari Perhitungan (hisab) akan berada di sini, semua Awliya dan Anbiya datang ke sini, seluruh mukmin datang ke sini, seluruh ummat manusia, ketika bangkit dari kuburnya, pasti akan datang ke sini. Beberapa dari mereka akan datang dengan mengendarai Burak. Beberapa di antara mereka dibawa dengan pecut dan tongkat, beberapa orang akan dibawa dengan muka mereka, malaikat yang membawa mereka ke sini. Bersyukurlah bahwa kalian bisa mencapai tanah yang suci dan dirahmati ini, Rahmatullah, jika sampai rahmat itu kepada orang yang kafir, akhirnya dia akan mati dalam keadaan Muslim.
Semoga Allah mengampuni Saya dan memberkati kalian semua dan menjadikan pertemuan kita sebagai pertemuan yang suci dan kita semua diizinkan untuk bertemu Imam Mahdi as di sini untuk mengambil bayat dari beliau di bawah bendera suci Rasulullah. Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, Aziiz Allah Karim allah Subhan Allah Sulthan Allah…
Wa min Allah at Tawfiq
Dikutip dari http://mevlanasufi.blogspot.com