Bagian 25
HIRARKI PARA AWLIYA ALLAH
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi
"Allah Subhanahu wa Ta'ala kemudian mengaruniakan pada beliau suatu pemandangan (kasyf) di mana Ia memberitahukan pada beliau bahwa di antara seluruh ciptaan itu, Ia telah memilih bagi beliau 7.007 Wali Naqsybandi. Ia berfirman pada beliau, 'Wahai kekasih-Ku, Ya Muhammad, wali-wali ini adalah termasuk Wali-wali istimewa yang telah Ku-ciptakan untuk menolongmu menjaga ciptaan ini tetap suci.
Di antara mereka, terdapat 313 yang memiliki tingkatan tertinggi, maqam paling sempurna di Hadirat Ilahiah. Mereka adalah pewaris rahasia dari 313 Rasul-rasul. Kemudian Ku-berikan padamu empat puluh, yang membawa kekuatan yang paling istimewa, dan mereka adalah Tonggak-tonggak dari seluruh wali. Mereka akan menjadi Guru dan Syaikh besar di masa-masa mereka, dan mereka akan menjadi para pewaris dari Rahasia Haqiqat.'"
"'Di tangan para wali inilah, setiap orang akan disembuh kan dari luka-lukanya, baik luka luar maupun luka dalam. Wali-wali ini akan mampu untuk membawa seluruh Umah dan seluruh makhluq ciptaan tanpa ada tanda-tanda kelelahan. Setiap orang di antara mereka adalah Ghawts (Pemberi Syafa'at Tertinggi: Arch-Intercessor) dalam zamannya, yang di bawahnya ada lima orang Qutub (Kutub Spiritual).'" "Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam begitu bahagia dan beliau berkata, 'Wahai Tuhanku, berikan lagi bagiku!'. Kemudian Allah pun menunjukkan padanya 124.000 wali, dan Ia berfirman, 'Wali-wali ini adalah pewaris dari 124.000 Nabi. Seorang wali adalah seorang pewaris dari seorang Nabi. Mereka pun akan di sana membantumu membersihkan Ummah ini.'"
"Ketika Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam sedang naik ke Hadirat Ilahiah, Allah membuat beliau untuk mendengar suara seorang manusia. Suara itu adalah suara dari seorang teman dan sahabat terdekatnya, Abu Bakr as-Siddiq radhiy-Allahu 'anhu. Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam diperintah kan oleh Allah Ta'ala untuk memerintahkan Abu Bakr as-Siddiq untuk memanggil seluruh wali-wali Naqsybandi: yang 40, yang 313, dan yang 7.007, beserta seluruh pengikut dan murid mereka, dalam bentuk spiritual (ruh) mereka, ke Hadirat Ilahiah. Semuanya untuk menerima Cahaya dan Barakah yang istimewa itu."
"Kemudian Allah memerintahkan Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam, yang kemudian memerintahkan Abu Bakr RA, untuk memanggil 124.000 wali dari 40 Tariqat lainnya beserta murid-murid mereka untuk diberikan Cahaya di Hadirat Ilahiah. Seluruh Syaikh mulai muncul di perkumpulan itu beserta seluruh murid mereka. Allah SWT kemudian menyuruh Nabi SAW untuk melihat mereka dengan kekuatan dan cahaya Kenabiannya, dan untuk mengangkat mereka semua ke Maqam Siddiqin, Yang Terpercaya dan Yang Benar.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam, dan Nabi SAW pun berkata kepada para Wali, 'Seluruh kalian dan seluruh pengikut kalian akan menjadi bintang gemintang yang berkilauan di antara manusia, untuk menyebarkan cahaya yang telah kuberikan pada kalian di pra-keabadian ke seluruh manusia di permukaan bumi.'"
Mawlana Syaikh Nazhim berkata, "Itu semua hanyalah satu di antara rahasia-rahasia yang telah dibuka tentang Malam Mi'raj kepada kalbu para wali melalui periwayatan (transmisi) dari Sanad Emas TariqatNaqsyabandi." . Suatu Cahaya dari akar suatu Pohon Spiritual yang akan menyebar ke seluruh ummat manusia, suatu Cahaya yang datang langsung dari Hadirat Ilahiah, akan muncul di sini. Allah telah memerintah kan padaku untuk menyampaikan nya padamu dan ke seluruh pengikut Tasawuf Naqsbandi
"Jalur transmisi ini tidaklah disebut sebagai Naqsyabandi saat itu, tapi dikenal sebagai Anak-anak dari Abu Bakr as-Siddiq, dan beliau (Abu Bakr) dikenal oleh para wali sebagai 'Bapak' dari jalur sanad ini." "Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk menyuruh Abu Bakr As-Siddiq untuk memanggil seluruh Syaikh (Guru) dari Sanad Emas yang merupakan pewaris dari Abu Bakr. Abu Bakr memanggil para Grandsyaikh dari Sanad Emas, seluruh dari mereka, dari zamannya hingga ke zaman Al-Mahdi 'alaihissalam.
Mereka semua dipanggil lewat ruh-ruh mereka dari Alam Arwah. Kemudian Abu Bakr diperintahkan pula untuk memanggil 7.007 Wali Naqsyabandi. Kemudian Nabi SAW memanggil 124.000 Nabi-nabi. "Abu Bakr as-Siddiq, dengan perintah Nabi SAW, memerintahkan setiap grandsyaikh untuk mengumpulkan pengikut-pengikutnya untuk hadir secara spiritual. Kemudian Abu Bakr as-Siddiq memerintahkan seluruh Syaikh untuk mengambil tangan para pengikut mereka untuk menerima bay'ah (inisiasi). Abu Bakr menaruh tangannya di atas mereka semua, dan kemudian Muhammad sall-Allahu 'alaihi wasallam menaruh tangan beliau di atas mereka semua, dan kemudian Allah meletakkan Tangan-Nya, Tangan Kekuasaan (Qudrat), di atas mereka semua.
Dan Allah, oleh Diri-Nya Sendiri-lah, menaruh di lidah setiap orang yang hadir bacaan dzikir-Nya (talqin az-Zikr), dan Ia memerintahkan Nabi untuk menyuruh Abu Bakr as-Siddiq untuk memerintahkan semua wali yang hadir bersama pengikut-pengikut (murid) mereka untuk melafazkan apa yang mereka dengar dari Suara Qudrati: ALLAHU ALLAHU ALLAHU HAQQ. ALLAHU ALLAHU ALLAHU HAQQ ALLAHU ALLAHU ALLAHU HAQQ
"Semua mereka yang hadir mengikuti Syaikh mereka dan para Syaikh itu mengikuti apa yang mereka dengar dari Nabi yang juga melafazkan. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala mengajarkan rahasia dari Dzikir, yang dikenal sebagai Khatm-il-Khwajagan, kepada 'Abdul Khaliq al-Ghujdawani, yang memimpin dzikir pertama di antara para wali dari Tariqah ini. Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam mengumumkan kepada Abu Bakr, yang kemudian mengumumkannya ke seluruh wali, bahwa Abdul Khaliq al-Ghujdawani adalah pemimpin dari Khatm-I-Khwajagan. Setiap orang mendapat kehormatan untuk menerima rahasia dan cahaya itu dari Khwaja Abdul Khaliq al-Ghujdawani, di hadirat para wali, di hadirat Abu Bakr as-Shiddiq, di hadirat Nabi Sall-Allahu 'alaihi wasallam, dalam Hadirat Allah."
Mawlana Syaikh Nazhim berkata, "Siapa pun yang menerima bay'ah (inisiasi) dari kami atau menghadiri Majelis Dzikir kami mesti mengetahui bahwa dirinya telah hadir di gua tersebut di saat barakah itu, di Hadirat Nabi Sall-Allahu 'alaihi wasallam, dan bahwa ia telah menerima semua rahasia-rahasia ini kemudian. Rahasia-rahasia ini telah disampaikan kepada kami melalui para syaikh dari Sanad Emas, melalui Abu Bakr as-Siddiq."
Wa min Allah at Tawfiq
Dikutip dari http://mevlanasufi.blogspot.com