Bagian 20
PERTEMUAN DENGAN AWLIYA,MURSYID SEJATI
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani an Naqshbandi
Pertemuan dengan Awliya Allah menyebabkan seseorang yang menghadirinya meraih derajat kewalian yang tinggi. Kekuatan spiritual Awliya akan memasuki dirimu. Seluruh Nabi dan Rasul memiliki kekuatan seperti itu, dan pertemuan dengan mereka cepat atau lambat memiliki efek spiritual yang kuat. Jika seseorang melihat kepada Rasulullah saw dengan perasaan cinta dan penerimaan, walaupun sebentar, dia akan mencapai derajat kewalian yang tinggi. Ini adalah kekuatan rahasia.
Jika kalian ingin mendapat manfaat dari suatu pertemuan kalian harus menghadirkan tubuh dan hatimu secara keseluruhan. Pengetahuan Ilahi akan tercurah jika hati kalian ikut hadir. Berarti jika kalian mendengar dengan telinga batin, maka kalian akan mendapat kekuatan Ilahi. Grandsyaikh berkata bila ada seseorang yang menggaruk kepala, maka orang yang berbicara akan turun derajat. Dia bisa kehilangan curahan kekuatan Ilahi. Kadang orang melihat kepintu untuk melihat siapa yang datang dan pergi, dan yang lainnya melihat jam. Grandsyaikh selalu merasa terganggu dengan itu semua, jika kalian peduli, hati saya berada ditangannya dan beliau selalu berhubungan dengan Rasulullah saw dan Rasulullah berada dalam kehadirat Ilahi.
Karena itulah, ketika kami berkata tentang Aba Yazid al-Bisthami (r.a.): Jagalah Para Auliya’, berusahalah untuk selalu berada bersama mereka, bahkan sekalipun hanya dengan nama-nama mereka dan dengan asosiasi/majelis mereka. Saat kita menyebut nama-nama mereka, suatu kasyf atau pembukaan datang pada diri kita. Tidak kosong. Nabi saw mengatakan bahwa saat kita menyebut orang-orang yang salih – para Wali, Grand Wali, para Nabi, Nabi-nabi Besar, dan Penutup para Nabi, ‘tanzil-ur-Rahmah’, rahmah dari samudera-samudera rahmah akan mendatangi diri kita. Karena itulah, ‘manakib-ul-aulia’ (pembacaan kisah para Wali) ada. Quran Suci menyebut pula nama-nama para Nabi, karena setiap kali kita menyebut nama mereka, rahmah yang berlimpah dari samudera-samudera rahmah mengaliri diri kita.
Wa min Allah at Tawfiq
Dikutip dari http://mevlanasufi.blogspot.com