Rabu, 03 Juni 2009

Khutbat al-Jum'at: Rasulullah Sallallahu 'Alayhi Wasallam Memberikan 3 Buah Jenis Pengetahuan

Khutbat al-Jum'at: Rasulullah Sallallahu 'Alayhi Wasallam Memberikan 3 Buah Jenis Pengetahuan

Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani
Hari Jum'at, 9 Januari 2009
ASIM. Burton, Michigan-Amerika Serikat
Diambil dari SufiLive.com


Bismillahir Rahmaanir Rahim

Wahai Muslim, orang-orang beriman! Ini adalah bulan Muharram al-Haraam, suatu bulan dimana Allah SWT melarang segala jenis pertikaian. Bulan ini merupakan salah satu bulan dimana kita dilarang membunuh apapun, tidak membunuh seekor cacing bahkan semut. Terutama ketika kalian berada di Mekkah atau Madinah.

Ini bulan dimana Allah SWT telah memerintahkan para hamba-Nya untuk berdamai, karena bulan ini merupakan awal tahun, tahun yang Allah SWT kehendaki bagi kaum beriman kepada-Nya dan tahun Hijrah. Pada bulan inilah Rasulullah SAW bermigrasi dari Mekkah ke Madinah. Ketika beliau dianiaya di Mekkah dan Allah SWT memerintahkannya untuk meninggalkan kota tersbut dan bertolak ke Madinahh al-munawwarah dan beliau pun membangun kota Madinah. Beliau akan membangun pesan Islam yang pertama kali tumbuh dengan subur di Mekkah dan kemudian tumbuh dengan subur di Madinah. Lalu tumbuh dengan subur ke seluruh pelosok dunia.

Di bulan ini, janganlah kita lupakan salah satu cucu Sayyidina Muhammad SAW yaitu al-Hussain Alaihissalam dari ayahnya yang bernama Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib Alaihissalam dan ibunya adalah Fatima az-Zahra Alaihissalam. Dan kakek al Hussain Alaihissalam adalah Sayyidina Muhammad SAW. Al Hussain Alaihissalam datang untuk mendukung kaum beriman dan apa hasilnya? Mereka membunuh beliau. Dan bukan hanya membunuh, mereka memutilasi tubuhnya. Itulah mengapa Allah SWT tidak senang dengan siapa pun yang saling bunuh. Dan hari ini, kita melihat pembunuhan dan pertumpahan darah diseluruh dunia.

Kita melihat masalah ini pada sebagian besar negara di seluruh dunia dan masalah ini dapat dihentikan dengan beriman kepada agama Allah yaitu Islam. Islam melarang siapapun untuk menyerang orang/kelompok lain tanpa satu alasan pun.

Sayyidina Muhammad SAW telah membawa Islam sebagai sebuah pesan perdamaian; sebagai sebuah pesan yang menyebar ke semua orang; sebagai sebuah pesan untuk membawa manusia ke Surga. Bukan sebagai sebuah pesan untuk pertumpahan darah.

كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ

kullu hizbim bi maa ladaihim farihuun - Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. [Al Mu'minuun (23):53 dan Ar Ruum (30):32]

Tiap golongan senang dengan apa yang mereka miliki. Islam terbagi menjadi golongan-golongan. Bukannya bersatu, malah berkelompok-kelompok. Bukannya berada pada satu tangan, malah menjadi ratusan dan ribuan tangan.Tiap golongan dengan idenya masing-masing, saling bertikai dan berusaha saling menyisihkan.

Dalam berbagai kasus, kita tidak akan melanjutkan subyek itu. Namun kita memohon kepada Allah SWT karena banyak orang diseluruh dunia yang berusaha menghentikan pertumpahan darah itu untuk memastikan tidak seorangpun terbunuh tanpa alasan.

Semoga Allah SWT mengirimkan rahmat-Nya pada hati para ibu, ayah, saudara, saudari dan kerabat yang kehilangan orang-orang yang mereka sayangi.

Sebagaimana sudah saya sebutkan bahwa inilah bulan penuh godaan dan kita harus berusaha sebaik mungkin melakukan ibadah yang terbaik untuk mereka yang sudah meninggal dunia dan mengirimkan semua jenis ibadah yang kita lakukan untuk mereka sehingga Allah SWT akan mengampuni mereka dan kita.

Allah SWT telah memberikan Sayyidina Muhammad SAW pengetahuan, sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW:

قال صلى الله عليه وسلم وسألني ربّي فلم أستطع أن أجيبه عزّ وجلّ فوضع يده سبحانه وتعالى بين كتفيّ بلا تكييف ولا تحديد أي يد قدرته تعالى لأنّه سبحانه منزّه عن الجارحة فوجدت بردها فأورثني علم الأوّلين والآخرين وعلّمني علوما شتىّ .فعلم أخذ عليّ كتمانه إذ علم أنّه لا يقدر على حمله غيري، وعلم خيّرني فيه، وعلم أمرني بتبليغه إلى العامّ والخاصّ من أمّتي وهي الإنس والجنّ والملائكة

Falam ukhidh 'ala kitmaanahu idha 'alam annahu la yaqdir 'ala hamlhi ghayree. Bahwa ketika Allah SWT bertanya kepada beliau, wa sa'alanee rabbee wa lam astati' an ujeebah. Allah SWT bertanya kepada Rasulullah SAW dan beliau tidak sanggup menjawab. Allah SWT bertanya tentang sesuatu yang spesial. Kemudian Allah SWT menaruh tangan-Nya diantara 2 buah bahuku bi latakeefin wa la tahdeed. Itu artinya bahwa kekuatan Allah SWT sudah diletakkan pada bahu Rasulullah SAW. Wa wajata bardaha. Itu artinya beliau merasakan sesuatu yang sejuk, menyenangkan, kedamaian, "Ketika manisfestasi/tajalli dari Tangan Allah SWT berada diantara bahuku kemudian Allah SWT mewarisiku 'uluum al-awaliin wal-akhiriin."

Beliau tidak mengatakan, "Allah SWT telah memberikannya kepada saya" atau "Allah SWT telah mengajari saya pengetahuan sebelum dan sesudah." Beliau mengatakan, "mewarisi kepada saya." Ketika kalian memberikan warisan kepada seseorang, artinya meneruskan apa kalian miliki atau apa yang ingin kalian berikan kepada orang itu untuk dimiliki. Bukan apa yang kalian telah ajarkan. Bukanlah sesuatu untuk diajarkan, tapi diwarisi. Saya dapat mengajarkan kalian semuanya sepanjang hari, tetapi saya tidak bisa mewarisinya kepada kalian. Apabila saya mewarisi sesuatu lalu saya tidak punya apa-apa lagi, itu bukanlah milik saya lagi.

Jadi, Dia SWT menjadikan beliau SAW sebagai wakil-Nya. Menjadi khalifah, khalifatullah 'ala al-ardh. Menjadi khalifah dimuka bumi. Perwakilan yang tidak Allah SWT berikan kepada siapapun. Dia memberikan kepada beliau SAW 'uluum al-awwaliin wal-akhiriin. Siapakah awwaliin itu? Itu artinya pengetahuan tentang segalanya sebelum waktunya datang. Itu artinya sewaktu beliau mewarisinya, semua pengetahuan itu sudah datang sebelumnya. Apakah pengetahuan itu? Artinya pengetahuan dari awal penciptaan. Jadi, beliau mewarisi pengetahuan sejak awal penciptaan. Dan 'uluum al-akhiriin, adalah pengetahuan sesudah dunia berakhir. Pengetahuan hingga masa keabadian. Sebanyak yang Allah SWT kehendaki untuk diketahui oleh Rasulullah SAW. Allah SWT menjadikan beliau sebagai hamba Allah SWT. Untuk memastikan agar tidak mengacaukannya. Beliau bahagia menjadi hamba Allah SWT yang sempurna, beliau bahagia menjadi 'abd.

Allah SWT memberikan segalanya. Jadi, pada tiap kesempatan pengetahuan baru keluar dan mewujud (tajalli) pada Rasulullah SAW.

Lalu, he said, "thumma 'alamanee 'ulooman shatta – Dia mengajariku banyak pengetahuan berbeda." Pengetahuan-pengetahuan yang sedang saya bicarakan. Tidak seorang pun yang tahu. Satu jenis pengetahuan, Dia wariskan kepada Rasulullah SAW. Dan satu lagi Dia ajarkan kepada Rasulullah SAW. Pengetahuan yang Dia wariskan tidak pernah didiskusikan oleh Rasulullah SAW. Wa 'alamanee 'ulooman shatta. .. Dia SWT sudah memisahkan pengetahuan itu jadi 3 kelompok berbeda. La yaqdiroo 'ala hamlihi ghayree wa 'ilmun khayaranee feehi Dia telah memerintahkan agar aku jangan menyebutkan satu pun pengetahuan dari kelompok atau kategori pertama – pengetahuan itu hanya untukku pribadi dan tidak seorang pun bisa mendapatkan pengetahuan dan beban itu; pengetahuan ini hanya antara aku dan Allah SWT.

Wa 'alamanii al-Qur'an. Satu pengetahuan yang telah Dia berikan kepada Sayyidina Muhammad SAW, "Pilihlah pengetahuan yang ingin kau bagikan. Apabila tidak ingin, jangan kau bagikan." Dan dalam pengetahuan tersebut, Dia mengajariku Qur'an dan Jibril selalu datang kepadaku dan mengingatkanku akan pengetahuan tersebut."

Inilah yang telah Allah SWT berikan kepada Rasulullah SAW untuk dibagikan kepada orang-orang yang beliau kehendaki. Dan pengetahuan ketiga yang Dia perintahkan kepadaku untuk disebarkan kepada semua orang. Pengetahuan kedua –yang terakhir- adalah pengetahuan Syariah – apa yang harus kita lakukan dan tata cara kehidupan dan bagaimana mendisiplinkan diri kita dan semuanya ini termasuk dalam kategori ketiga. Inilah kategori ketiga yang telah Rasulullah SAW ajarkan kepada kita dalam hadis dan Rasulullah SAW mengajarinya kepada para Sahabat.

Inna ad-deen 'inda Allah al-Islam.

Pengetahuan itu harus berkelanjutan hingga Hari Kiamat.

"Dan pengetahuan yang telah Allah SWT beritahukan kepadaku, apabila aku berkenan dapat aku berikan dan bila tidak maka tidak aku berikan, huwa 'ilm al-wilaya wa huwa 'ilm al-haqaiq." Pengetahuan kedua itu adalah pengetahuan rahasia-rahasia asy-Syariah. Tidak semua orang dapat mempelajari dan memahaminya. Ini merupakan sebuah pengetahuan yang bergantung pada seberapa tekun kalian meningkatkan ibadah. Itulah yang akan membuat kalian mampu untuk mempelajari haqiqat-haqiqat ini atau tidak.

Haadhihi 'uloom' ulooma haqa'iq ash-shariah wa haqaiqatuha asraruha al-makhzoona wal-maknoona alladhee asarahu an-Nabi ila khawas ashaabi. Pengetahuan tersembunyi tersebut tidak diberika kepada siapa-siapa kecuali beberapa Sahabat terdekat. Hanya sedikit Sahabat yang memperolehnya, tidak semua Ashaab mengetahuinya.

عن أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: حَفِظْتُ مِن رسول الله -صلَّى اللهُ عليه وسلَّم- وِعَاءيْنِ، فَأَمَّا أَحَدُهُم َا فَبَثَثْتُهُ في النَّاس ، وأَمَّا الآخر فلو بثثته قطع هذا البلعوم

وقال أبو هريرة رضي الله عنه حفظت من رسول الله صلى الله عليه وسلم جرابين من علم أما أحدهما فبثثته في الناس وأما الآخر فلو بثثته لقطع مني هذا البلعوم

Itulah mengapa Abu Hurairah berkata, "Ada 2 jenis pengetahuan yang Rasulullah SAW berikan kepadaku. Satu jenis aku bagikan kepada orang lain dan yang satunya –jika aku bagikan kepada orang lain- mereka akan memotong kepala ini."[1]

Wahai kaum Muslim! Ada pengetahuan-pengetahuan yang telah Allah SWT berikan kepada Rasulullah SAW: yang pertama adalah 'ilm an-nubbuwat, yang kedua adalah pengetahuan yang apabila dia ingin membaginya, maka dia bagi dan bila tidak boleh dibagi, maka tidak dilakukan. Itulah mengapa Abu Hurairah menegaskannya dan kemudian yang ketiga adalah 'ilm asy-Syari'ah al-ghara al-mutahhara, bahwa Allah SWT menginginkan semua orang mengikuti Syariah Islam.

Kini, semua yang kita lihat, pelajari dan pahami datang dari 'ilm asy-Syariah. Amati Abu Hamid al-Ghazali –dia mengungkapkan sejumlah kecil pengetahuan ini dan dia dicap sebagai seorang yang melakukan bid'ah semasa masih hidup. Banyak ulama Islam yang alim dan tulus membuka pengetahuan-pengetahuan ini dan mereka pun di bunuh.

Wahai kaum Muslim, beribadahlah lebih banyak dan berusahalah menjadi orang yang tulus. Mohonlah kepada Allah SWT untuk menjadikan kalian orang yang tulus. Mohonlah kepada Allah SWT untuk memberikan kalian ketulusan yang lebih lagi dan Allah SWT akan mengirimi lebih banyak pengetahuan ke hati kalian yang menjadikan kalian bahagia disini dan di akhirat. Saya tidak akan bicara terlalu panjang, ini saja sudah cukup. Semoga Allah SWT memberkahi kita.

[1] وقال ابن عباس رضي الله عنهما لو ذكرت لكم تفسير قوله تعالى : يتنزل الأمر بينهن } لرجمتموني ولقلتم عني إني كافر



Sumber :
milis muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
posted by Sri Rahayu Handayani

Arsip Blog