Selasa, 02 Juni 2009

Empat Karakteristik Kesempurnaan

Empat Karakteristik Kesempurnaan
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani
Sabtu, 12 April 2008 Denver, CO US


Suhbat - Iliff Theological College (Sekolah Teologi Iliff)

Ketika mereka mengatakan kepada saya nama sekolah ini, saya berpikir ada sesuatu yang luar biasa pada nama sekolah alif [Iliff]. Alif merupakan huruf pertama dalam bahasa Arab dan huruf pertama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad (saw) dalam Kitab Suci Qur'an. Jadi saya merasa seakan-akan berada dirumah. Dan ini adalah sebuah berkah yang besar dari kata itu, juga, jika anda melafalkan alif, atau aleef, atau "I live" (aku hidup), itu artinya sebuah hubungan baik antar sesama. Al-leef dalam bahasa Arab berarti seseorang yang dapat menerima tiap orang dan itulah mengapa dia tidak takut kepada seorangpun dan merasa sangat dekat kepada semua orang. Jadi itu artinya ini merupakan sebuah tempat yang harmoni dan tempat mengajar dan pencerahan yang baik

Sebelum mulai, saya ingin meminta kepada Abu Chouaib dan Ali dan Sahib untuk menyanyikan beberapa lagu; itu lebih baik daripada saya yang bicara,

[Chanting, qasidah dan hadrah sebentar] …

Saya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah mengundang saya disini, pada hari ini meski saya merasa tidak pantas. Dan ini merupakan sebuah kehormatan melihat wajah-wajah indah pada perkumpulan ini dan taman manusia yang indah dari mana-mana.

Suatu kali seseorang bertanya kepada saya, mengapa anda tidak menyiapkan bahan pidato. Itu pada sebuah konferensi di Los Angeles. Meski saya sudah menyiapkan presentasi dan itu merupakan sebuah konferensi untuk 3.000 dokter dan tabib yang diselenggarakan oleh Universitas Harvard dan saya salah seorang pembicara. Mereka mempunya 16 orang pembicara dari berbagai jenis penyembuhan. Meski saya sudah menyiapkan presentasi dan memberikannya kepada presiden konferensi untuk disebarkan, namun saat saya naik ke atas mimbar saya merasa para hadirin yang hadir lebih tertarik dalam spiritualitas daripada tertarik pada pengobatan fisik pasien karena diri mereka sudah sakit. Mereka sakit dan saya sakit. Mereka ingin mendengar sesuatu tentang bagaimana caranya meningkatkan diri mereka dan mengisi jiwa mereka dengan energi positif.

Jadi, saya tidak bicara dari presentasi yang sudah saya siapkan dan bicara dari hati saya, apa yang diilhamkan dari guru saya yang sangat terkenal diseluruh dunia saat ini, Mawlana Syaikh Muhammad Nazim al-Haqqani yang tinggal di Siprus.

Hari ini, mungkin orang berpikiran sama datang untuk mendengar seseorang dengan keyakinan berbeda atau tentang mengapa kita datang ke sini. Saya tahu Yayasan

Alif [Iliff] mengundang kita semua, tapi apa yang kita lakukan disini dan apakah tujuan kita? Dan saya merasa bahwa Tuhan ingin memperlihatkan kepada kita sebuah tanda dari Tanda-tanda-Nya yang menakjubkan, bahwa orang yang baik -dan saya berharap semua orang dimuka bumi orang baik- duduk bersama orang yang baik. Orang baik ingin membangun jembatan-jembatan dan membangun suatu jalan agar semua hidup bahagia dimuka bumi.

Jadi, saya berpikir berapa banyak manusia dari awal mulanya zaman sampai hari ini, dan itu terus berlangsung, kita hidup dalam perjuangan melawan diri kita sendiri. Saya tahu bahwa tiap orang dari kita berjuang dalam berbagai cara, dia mempunyai masalah atau kesulitan. Terutama kaum muda. Mereka memiliki banyak harapan pada kehidupan ini tapi yang mereka lihat susah untuk dicapai sehingga mereka mungkin menghadapi banyak kesulitan dengan diri mereka dan sebuah perjuangan. Jadi, bagaimana untuk mengeliminasi perjuangan khususnya diantara kaum muda dan juga diantara kaum tua. Adalah dengan melihat dan meng-audit diri kita setiap hari. Kini, saat seseorang memberitahumu bahwa IRS (Badan Pajak di Amerika .red) datang untuk meng-audit, semua orang menjadi takut. Tiap orang mulai memperbaiki buku-buku catatan pajaknya dan bisa saja dia tidak memperbaiki buku-buku tersebut selama bertahun-tahun dan kemudian tiba-tiba saja dia memperoleh akuntan terbaik untuk memperbaiki buku-bukunya.

Juga ada sebuah audit internal, apakah buku-buku catatan kita bersih atau tidak? Apakah kita melakukan sesuatu yang baik dalam hidup kita atau tidak? Itulah kenapa dalam bahasa Arab kita mengucap muhasaabah. "Haasiboo anfusakum qabl an tuhaasiboo - Koreksi dirimu sendiri sebelum kau dikoreksi." Lakukan catatan pada dirimu sendiri. Jika kita melakukan koreksi pada diri sendiri, jika melihat sesuatu yang negatif maka mungkin kita bisa memperbaikinya. Namun jika kita membiarkan hidup kita terentang tanpa melakukan pengecekan tiap hari dalam hidup kita maka kita kehilangan banyak audit dimasa mendatang. Jadi, jika kita tidak melakukan praktek audit itu tiap hari, maka akan menjadi sulit ketika kita tumbuh kembang. Dan itulah mengapa dikatakan "tafakkaru sa`atin khayran min `ibaadat saba`ina sannah - bahwa untuk melakukan meditasi terhadap diri kita selama 1 jam lebih baik dibandingkan melakukan 70 tahun beribadah."

Itu akan menempatkanmu di jalur yang benar. Itu akan memberimu software terbaik. Apakah yang dilakukan oleh programmer? Mereka bermeditasi dan berpikir kemudia mereka mulai berpikir jika kau melakukan ini, itu yang akan terjadi. Jika kau melakukan itu, ini yang akan terjadi. Jadi, ini logika. Jika kita tidak mulai mencari beberapa jenis logika dalam diri kita sendiri, maka kita akan selalu kehilangan dan tidak menemukan kebenaran.

Dan itulah kenapa semua agama datang membawa sebuah pesan. Kita tidak bisa mengatakan agama ini lebih baik atau agama itu lebih baik. Agama datang untuk membawa kedamaian dimuka bumi.

Saya ingin bertanya kepada semua orang: "Apakah Tuhan itu adil dan mencintai keadilan atau tidak?" dan bukankah kalian ada disekolah teologi? Apakah kita percaya bahwa Tuhan mencintai keadilan atau tidak? Ya, tentu saja kita percaya kalau Tuhan adil, Dia menyukai keadilan bagi para hamba-Nya. Jadi, apakah Dia menciptakan kita untuk dilemparkan ke dalam api neraka? Ini tidak mungkin. Jadi, mengapa Dia mengutus para Rasul-Nya, manusia yang sempurna, nabi dimuka bumi? Untuk satu hal. Untuk mengucap, "Aku-lah Pencipta-mu, Aku cinta kami, Aku sudah menciptakanmu. Berbahagialah, lakukan apapun yang kau suka."

Seperti bapak dan ibu berkata kepada anak mereka, "Lakukan apapun yang kau suka tapi jangan pulang ke rumah bersama polisi." Jadi berhati-hatilah dengan polisi.

Jadi, Tuhan berkata, "Lakukan apapun yang kalian suka tapi jangan bawa Setan ke rumah. Kalau kalian lakukan itu, kalian berada dalam masalah. Untuk keselamatan dan untuk kebaikan kalian. Berusahalah menikmati bahwa bersama rahmat dan cinta itulah, Aku menciptakan kalian."

Itulah mengapa Dia mengutus Adam dan dengan menciptakan Adam dan Hawa dan kita semua ada. Kemudia Dia mengutus para Rasul dari Nuh (as) ke Ibrahim (as) ke Musa (as), ke Yesus (as), ke Muhammad (saw). Untuk apa Dia mengutus mereka? Dia mengutus mereka sebagai rahmat bagi manusia. Dia tidak mengutus mereka sebagai penganiaya. Dia tidak mengutus mereka untuk menghukum manusia. Dia mengutus mereka kepada manusia untuk dicintai.

Itulah kenapa orang-orang mencemplungkan diri dalam teologi dan berusaha belajar lebih banyak tentang kedalaman jiwa dan apa yang ada disekitar jiwa dan bagaimana cara kerjanya, mereka akan menemukan hal-hal yang tidak bisa dijelaskan. Seperti contohnya, sebutir atom.

Sebutir atom dalam ilmu pengetahuan adalah benda yang kita pikir terkecil tetapi saat ini mereka berkata ada lagi yang lebih kecil dari atom. Dan atom ini mempunyai massa dan mempunyai elektron dan proton (yang) menghasilkan energi. Jadi, ini sebuah kombinasi massa dan energi. Sebuah atom tidak bisa menjadi massa sendiri. Bahkan atom dari sebuah batu mempunyai massa dan energi. Mineral apapun, spesies yang tidak hidup dimuka bumi mempunyai sebuah kehidupan dan kehidupan tersebut adalah energi yang ada dalam atomnya. Kau tidak bisa mempunyai massa tanpa energi. Jika kau punya itu, tubuh mati. Sama seperti pepohonan, makhluk hidup dan alam. Semuanya harus mempunyai massa dan energi. Bumi mempunyai massa dan energi, jagad raya mempunyai massa dan energi. Manusia mempunyai massa dan energi. Kau punya tubuh dan sumber melakukan gerakan itulah yang membuat gerak hari ini. Dalam tubuh, kau mempunyai trilyunan sel. Tiap sel adalah pabrik yang lengkap. Tiap sel mempunyai senjata-senjata pertahanan melawan bakteri untuk menolak bakteri dan mempunyai kekuatan untuk menyerang.

Bayangkan, trilyunan sel dalam tubuh manusia yang tiap 6 bulan melakukan peremakaan kembali dan membuat sel-sel baru. Jenis ilmu pengetahuan ini begitu rumit sehingga kita perlu untuk mengenal diri sendiri. Ini sangat mudah untuk meditasi tentang apapun tapi sangatlah sulit bermeditasi tentang manusia. Itulah kenapa dikatakan bahwa "jika kau bermeditasi tentang diri sendiri, itu lebih bernilai untukmu dibandingkan melakukan ibadah selama 70 tahun." Karena meditasi akan memberimu sebuah pemahaman tentang penciptaan.

"Man `arifa nfsahu faqa `arafa rabbahu - Siapa yang mengenal dirinya, mengenal Tuhan-nya."

Bagaimana kita akan mengenal diri kita sendiri sebelum kita kenal diri kita?

Saat Musa (as) diutus, dia menyerukan kepada bangsanya untuk berpaling kepada Tuhan-nya; saat Yesus (as) diutus, dia menyerukan kepada bangsanya untuk berpaling kepada Tuhan-nya; saat Muhammad (saw) diutus, beliau berseru karena beliau tahu Tuhan-nya. Yesus (as) tahu Tuhan-nya, Musa (as) tahu Tuhan-nya, Muhammad (saw) tahu Tuhan mereka. Namun kita, kita masih bergulat.

Itulah kenapa pertemuan-pertemuan tertentu membawa orang bersama-sama untuk melihat saat Tuhan menghendaki sesuatu untuk terjadi, Dia tidak melihat latar-latar belakang; Dia tidak melihat ras-ras yang berbeda. Dia melihat manusia sebagai manusia. Itulah kenapa dikatakan bahwa "an-naasu sawaasiyatan ka asnaan al-masht - manusia adalah sama seperti jaro-jari pada sebuah sisir." Kau tidak bisa membedakan antara satu anak dengan seorang dewasa atau antara laki-laki dan perempuan.
Ada seorang guru Sufi besar yaitu Bayazid al-Bistami yang wafat lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Beliau berkata kepada para muridnya, "Aku harus menghormati anak kecil lebih dari menghormati diriku sendiri, karena aku melihatnya sangat muda dan tidak melakukan banyak dosa dan aku harus melihat orang yang lebih tua, lebih tua dariku bahwa dia beribadah lebih banyak dariku dan aku beribadah lebih sedikir darinya. Jadi, dari 2 buah sisi: aku harus memberikan respek kepada yang muda karena mempunyai dosa yang lebih sedikit dan aku harus memberikan respek kepada yang lebih tua karena dia lebih banyak beribadah."

Jadi, dengan itu tiap jenis audit terhadap diri kita sendiri maka kita akan menciptakan manusia yang lebih baik dan menciptakan sebuah komunitas yang lebih baik dan menciptakan dunia yang lebih baik.

Kini, kita menderita. Meski kita tidak bisa mengatakan "menderita", kita bisa mengatakan [akan mendapat] "pahala". Semua ini penderitaan, saya tidak suka mengucapkan "penderitaan", tidak enak kedengarannya. Tuhan tidak menyukai penderitaan. Mengapa kita tidak bisa mengatakan menderita meski sebagai manusia kita melihatnya sebagai penderitaan.

Yesus (as) menderita. Apakah dia menderita atau tidak? Muhammad (saw) menderita. Musa (as) menderita. Ibrahim (as) menderita. Nuh (as) menderita. Adam (as) menderita. Mereka semua menderita dan mereka laki-laki terbaik, manusia terbaik. Mereka menderita. Mereka menderita demi kebaikan yang lain. Jadi, kita menderita hari ini, kita harus melihatnya dari perspektif bahwa barang siapa yang menderita maka dia lebih baik dari kita karena mereka berada dalam kesulitan ini. Meski tidak baik bagi mereka untuk menderita, karena siapa yang menderita para Rasul atas nama mereka, kita harus menemukan sebuah kata yang bersih dari jenis penderitaan. Tapi pada keadaan apapun, kita harus melihat ke situasi itu bahwa semua laki-laki dan wanita Tuhan yang datang sebelum kita banyak menderita. Perawan Maria banyak menderita. Berapa kali mereka bicara buruk mengenainya dan dia membawa Yesus diantara kedua tangannya dan datang ke bangsanya.

Wahai laki-laki dan perempuan, laki-laki tampan dan perempuan-perempuan cantik yang datang pada malam ini! Mari kita lihat hal-hal dengan kenyataan dan pengertian umum. Untuk menjadikan pengertian yang umum, saya ingin mengutip salah seorang berpengetahuan, seorang laki-laki dalam sejarah Islam. Beliau adalah menantu dari Nabi Muhammad (saw) dan wakil sang Nabi (saw) dibanyak tempat. Beliau berkata, "Kita ada dibawah 4 buah masalah. Jika kita bisa menjaganya atau kita bisa memecahkan prinsip-prinsip berbeda ini, masalah-masalah berbeda ini maka hidup kita akan mudah."

Beliau berkata, "Manusia harus membawa 4 buah karakter/sifat ini."

Ini teologi. Kita harus menelaah lebih dalam ke adab keintelekan dan kecerdasan. As-samt adalah tetap diam.

Beliau berkata, "Jika seseorang diam" seperti yang dikatakan dan disebutkan sejak masa yang telah lampau dalam sejarah bahwa "jika bicara berasal dari perak, maka diam berasal dari emas."

Itu artinya jika kau ingin bicara atau kau ingin menghubungkan antara perak dan emas, bicara seperti perak dan diam seperti emas. Artinya pastikan dulu apa yang akan kau ucapkan. Kemudian jika kita mengetahui apa yang akan kita ucapkan tidak baik, maka tetaplah diam .

Beliau berkata, "Jika seseorang mempunyai sifat pertama lalu dia bisa menyelamatkan dirinya."

"Kemudian yang kedua adalah an-nutq. Ketika kau mulai bicara, seimbangkan apa yang kau katakan."

Apa yang akan kau ucapkan akan mebuat orang senang atau tidak. Itulah permasalahan saat ini antara orang yang berbeda-beda, ras berbeda, antara agama yang berbeda, seseorang mungkin mengucapkan sesuatu yang membuat orang lain marah. Itulah an-nutq. Itulah apa yang beliau katakan, ukurlah apa yang harus kau katakan dan sebelumnya seimbangkan apa yang akan kau katakan. Itulah mengapa para politikus diajarkan diplomasi, bagaimana cara bicara. Jika mereka mengatakan sesuatu yang tidak pantas maka yang lain akan marah. Kau dapat melihatnya banyak sekali di TV. Satu kata yang dikatakan pada waktu yang salah atau tempat yang salah dan orang yang mengatakannya akan menderita. Jadi, inilah permasalahan sesungguhnya, apa yang akan kalian katakan? Itulah kenapa orang-orang spiritual ini dan pera pemberi pesan spiritual yang Tuhan utus kepada mereka tidak pernah mengatakan sesuatu yang akan membuat orang lain marah.

Jadi, itulah kenapa jika kita kembali dan menggunakan sistem yang sama, dalam Yahudi, dalam Kristiani dan dalam Islam jika kita menggunakan prosedur-prosedur yang sama yang para nabi gunakan, kita akan menemukan … .

Jadi dia berkata, seimbangkan apa yang kau ucapkan. Saat kau membuka mulutmu, itulah masalah. Itulah yang kita derita saat ini, yaitu apa yang kita ucapkan. Jika kita tetap diam maka tidak seorangpun akan mengkritik. Satu kali saya pernah mengatakan sesuatu, dan semua orang marah kepada saya pada tahun 1999, tanggal 7January. Buka website dan periksalah. Aku mengatakan kebenaran tapi mereka tidak menyukainya. Saya katakan Bin Laden datang menyerang tanah bangsa Amerika. Sebelum dia melaksanakan penyerangaan terhadap tanah bangsa Amerika. Mereka tidak menyukainya. Kini mereka memboikot saya. Saya tidak diijinkan bicara disana lagi. Untuk apa? Karena saya berkata, "Hati-hati. Jika sesuatu terjadi, jangan salahkan kami sebagai kaum Muslim moderat, salahkan yang lain jika akan terjadi sesuatu." Tapi meski saya menyeimbangkan apa yang sudah saya katakan, tetap saja sebagian orang tidak menyukainya.

Jadi, yang terbaik adalah menyeimbangkan atau tetap diam. Jadi, untuk itulah alasan yang diucapkan Nabi Muhammad (saw), "Jika kau mengendalikan apa yang ada diantara mulutmu, maka aku jamin surga atasmu." Meskipun surga diperuntukkan bagi semua orang. Tidak seorangpun akan ditinggalkan diluar.

Musa (as) akan memanggil masuk semua orang yang mengikutinya. Yesus (as) akan memanggil masuk semua orang yang mengikutinya. Muhammad (saw) akan memanggil masuk semua orang yang mengikutinya. Bahkan pemeluk Buddha dan Hindu, karena mereka adalah orang-orang yang penuh kedamaian.

Dan hal selanjutnya adalah an-nadhr. Ketika kau melihat dan bagaimana kau melihat dan dimana kau melihat. Kedua mata ini yang Allah dengan rahmat-Nya memberikannya kepada kita. Kedua mata ini mempunyai keilmuan yang rumit dalam cara kerjanya. Para dokter tahu itu, mereka tahu pastilah ada Pencipta yang membuat mata. Bahkan dalam ilmu alam, mereka tidak bisa meletakkan sebuah mata. Mereka membutuhkan mesin-mesin besar untuk meletakkan sebuah mata ke lubang mata.

Jadi kedua mata ini, jika kau bisa mengendalikan kemana mata melihat, kapan mata melihat dan bagaimana mata melihat maka kau menjamin dirimu sendiri dari jatuh ke dalam masalah-masalah. Yang saya maksudkan adalah ketika kita melihat ke orang-orang tertentu maka timbul perasaan cemburu. Ketika melihat mereka lebih lama, kita akan merasa iri terhadap mereka. Ketika melihat lebih lama, kita mulai membangun rasa benci kepada mereka. Kita melihat mereka sukses, kita melihat mereka lebih baik daripada yang kita miliki. Itu bukan hanya soal uang tapi lebih kepada karakter/sifat. Jadi, kau mulai mengikuti mereka dan mengamati apa yang mereka lakukan dan kau mulai merasa lebih dan lebih cemburu kepada mereka dan membangun rasa benci kepada mereka.

Kemudian jika mengendalikan kemana kau melihat, maka kau bisa mengendalikan kemana kau melangkah dan bagaimana kau melangkah, al-haraka. Kau tidak ingin jatuh terjerumus ke dalam sebuah jurang dan mematahkan lehermu. Dia ingin kau menyadari kemana kau melangkah. Lalu kau akan menyelamatkan dirimu sendiri. Jangan lihat orang lain. Jangan lihat apa yang orang lain miliki. Lihatlah mereka yang ada dibawahmu, apa yang mereka miliki. Orang-orang datang dengan berbagai masalah. Kau berkata kepadanya, "Berusahalah bahagia, karena kehidupan ini tidak berarti apa-apa." Kau mempunyai satu tubuh dan satu kehidupan. Saya melihat itu di sebuah iklan: "Satu tubuh, satu kehidupan." Artinya jagalah agar tubuhmu tetap kuat, kehidupanmu tetap kuat.

Jadi, ketika kau mempunyai masalah, pergi ke rumah sakit dan amati orang-orang yang lebih sakit daripada kita. Pergilah ke Afrika. Saya pernah ke Uganda. Sangat aneh, kalian tahu orang-orang yang menderita AIDS adalah anak-anak berusia 5, 6,7 tahun; apa yang kita lakukan bagi mereka? Tidak ada. Jadi, saat kau melihatnya maka itu lebih baik daripada melihat orang-orang yang mempunyai uang jutaan di bank. Jangan lihat mereka yang tidak punya rumah dan menderita sakit. Kemudian Tuhan akan senang kepadamu. Ketika kau mempunyai 4 sifat ini maka kau bisa menyeimbangkan kehidupanmu sehari-hari. Jadi, itulah mengapa dia mengatakan, "Kendalikan sifat-sifatmu dan kau bisa mengendalikan segalanya dalam tubuhmu dan dalam jiwamu. Lalu kau tidak akan pernah tersesat."

Jadi, spiritualitas mengajarkan kita bagaimana untuk memperbaiki diri kita.

Dan saya memberi kalian sebuah contoh kecil tentang spiritualitas, bagaimana cara lebih memahaminya.

Dikatakan bahwa kedudukan dari keunggulan moral, kedudukan tertinggi dalam spiritualitas: "an ta`budAllah ka-annaka tarah - Dalam beribadah lakukanlah seaka-akan kau melihat Allah dan jika kau tidak melihat-Nya, Dia pasti melihatmu."

Jadi, artinya saat kau pergi ke masjid atau gereja atau kuil dan kau beribadah kepada Tuhan-mu, kau harus benar-benar konsentrasi pada Hadirat Ilahiah. Walaupun kau tidak mampu melihat Hadirat Ilahiah namun Hadirat Ilahiah melihatmu. Jadi, bagaimana saya pergi ke sebuah masjid dan melakukan salat dan baru saja saya memulai salat segala macam gosip masuk ke dalam pikiran. Bagaimana cara saya menipu tetangga dan membuat konspirasi melawan orang ini dan orang itu, dan lain sebagainya. Jadi, tingkat tertinggi dari spiritualitas adalah jika kau tidak bisa melihat walau hanya lubangnya maka ketahuilah Hadirat Ilahiah melihatmu.

Hadirat Ilahiah melihatmu dengan mata rahmat bukan dengan mata hukuman. Hadirat Ilahiah ingin kau lebih dekat kepadanya. Hadirat Ilahiah melihat untuk membawamu masuk. Itulah mengapa saat Hadirat Ilahiah membawamu masuk, maka mulailah dilakukan keajaiban-keajaiban. Mereka mulai menjadi ilahiah dan mulai masuk ke dalam ilahiah itu saat mereka diagungkan.

Ketika Tuhan menciptakan makhluk, Dia menciptakannya dengan cinta bukan dengan murka. Itulah mengapa Dia berfirman, "sabaqat rahmatii ala ghadabii" Rahmat-Ku melampaui murka-Ku. Cinta-Ku mengesampingkan murka-Ku melebihi murka-Ku, melampaui murka-Ku. Jadi, Tuhan dengan cinta-Nya menciptakan manusia. Ketika Dia menciptakan kita dengan cinta itu, bagaimana bisa Dia akan menghukum kita. Hukuman adalah saat kita jauh dari Hadirat Ilahiah-Nya. Itulah hukuman.

Itu seperti seseorang yang mencintai seorang gadis atau seorang pemudi yang mencintai seorang pemuda. Yang laki-laki mungkin membawa setangkai bunga dibawah jendela kamar si gadis pada malam hari. Dan itu ada dalam Romeo dan Juliet. Kini, berapa banyak Romeo dan Juliet disana. Kini, lebih apik. Bahkan ada yang menggunakan telepon selular. Pada tiap kesempatan mereka yang berpacaran mengobrol. Lihat, berapa banyak energi yang mereka keluarkan, untuk yang laki-laki maupun yang perempuan. Jika kami memberimu begitu banyak energi untuk Hadirat Ilahiah, kita akan ada disana. Jadi, itulah mengapa menyanyikan lagu-lagu yang indah dan gendang, musik yang membesarkan harapan orang untuk mengungkapkan cinta mereka dan energi kepada sang Pencipta. Itulah cara kami membangun sebuah komunitas yang lebih baik dengan latar belakang dan kebudayaan yang berbeda-beda.

Amerika adalah sebuah bangsa besar karena tiap kebudayaan ada disini. Mereka membuka tangan mereka bagi semua orang. Bangsa Eropa juga sama, mereka membuka tangan mereka bagi semua orang. Mereka tidak berkata, "Ini ya, itu tidak." Kau bisa melihat semua orang disana. Itulah mengapa saya lihat disini sebagai sebuah contoh bagi semua orang. Saya sangat senang melihat pendeta disini dan saya sangat senang melihat rabi disini. Saya sangat senang melihat Muslim disini. Itu sebuah buket bunga yang indah.

Hari Ibu akan datang. Apakah kalian tahu hari itu? Tanggal 11 Mei. Jadi, orang-orang mengambil bunga-bunga. Mereka suka membuat sebuah buket bunga untuk memperlihatkan cinta mereka. Mari kita mengambil sebuah buket cinta kita ke Hadirat Tuhan, betapa akan suka citanya Dia dengan buket tersebut.

Saya akan bertanya kepada Ali dan Abu Chouaib dan selebihnya untuk memberikan cinta dan yang lainnya untuk memberikan sebagian cinta dan beberapa gerakan, saya menyebutnya hadrah, untuk memperlihatkan energimu kepada Tuhan kita. Semoga Tuhan memberkahi kalian dan semoga Tuhan mendukung kita semua serta semoga Tuhan membawa kedamaian ke dunia ini. Dunia ini benar-benar membutuhkan pertolongan dan dengan do'a kalian dan do'a-do'a tiap orang beriman maka pertolongan akan datang.



Sumber :
milis muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
posted by Sri Rahayu Handayani

Arsip Blog