Mohonlah Cahaya-Cahaya Ilahiah dan Apapun Warna Kulitmu Bukan Masalah
Sohbet Hari Minggu, 23 September 2007
Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al Haqqani (q.s)
Allahumma shalli wa salim 'ala Nabiyyina Muhammad alayhi salam
Shalatan tadumu wa tughda ilayh marra layali wa tula dawam!
As-salamu 'alaikum! Destur, ya Sayyidi, ya Sultanu-l Awliya, Madad!
Kita semua adalah hamba.
Audzu bi-llahi mina syaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim,
la haula wa laquwatta illa bi-llahi-l `Aliyu-l `Azhim.
Selamat datang! As-salamu 'alaikum!
Ini adalah sebuah asosiasi; kita semua adalah hamba, kita semua dari generasi Sayyidina Adam, tidak ada lainnya, tidak ada lainnya … dan Islam datang untuk mengajarkan manudia dan mengingatkan mereka bahwa mereka adalah para hamba, bukan yang lain. Jangan berkata: "Aku adalah sesuatu lain," jangan! Jika kau mengklaim bahwa kau adalah sesuatu yang lain –setelah dalam bentuk manusia, kau minta jadi apa? Jadi (seekor) keledai, jadi (seekor) unta, jadi (seekor) beruang, jadi (seekor) serigala, jadi (seekor) rubah? Apakah yang kau minta? Cukup kehormatan yang sudah Allah Maha Kuasa karuniai kepadamu, apakah yang kau minta? "Tidak, aku sesuatu yang lain." Kau bukanlah sesuatu yang lain, kau (berasal dari) generasi Adam Shafiyullah, laki-laki pertama, yang Allah Maha Kuasa ciptakan dari Tangan Ilahiah-Nya.
Dan (Dia-lah) yang memberikan bentukmu atau lebih baik lagi Dia-lah Designer bagi umat manusia dan Dia -yang Maha Kuasa- bahwa Kekuasaan atau Kemampuan-Nya tidak akan berakhir, Dia-lah (sang) Pencipta dan saat Dia sedang menciptakan, (Dia) juga mendesain. Dia mendesain, (Dia-lah) Designer bagi semua orang; kau tidak bisa menemukan 2 orang yang 100 % sama, tidak!
Dan Dia –(yang) Maha Kuasa- yang pertama kali mendesainmu menjadi laki-laki atau perempuan. Dia-lah Designer, Ketika seorang wanita sedang hamil, Dia mendesain anak yang akan lahir dari rahim ibunya (laki-laki atau perempuan); Dia hanya memberikan Keputusan Ilahiah-Nya atau Takdir Ilahiah-Nya bagi anak yang akan lahir dari rahim seorang perempuan menjadi menjadi laki-laki atau perempuan.
Tidak seorang pun campur tangan dalam permasalahan itu! Takdir-Nya, Takdir Allah yang Maha Kuasa, yang melakukan segalanya, mendesain dan menciptakan sesuai kehendak-Nya. Tidak ada satu pun keinginan yang lain ada disana, tidak!
Allah Maha Kuasa yang pertama kali mendesainmu menjadi laki-laki atau perempuan dan Dia-lah Allah yang Maha Kuasa yang memberikan kita bentuk, warna kulit...(Mereka) begitu bodoh, orang-orang (ini) sekarang, itulah yang mereka bertengkar dengan Tuhan mereka: "Mengapa warna kulitku gelap?" Atau: "Mengapa warna kulitku hijau?"...
Apa ada juga warna kulit hijau?? Kuning...kuning dengan biru menjadi hijau...
"Mengapa bangsa Eropa berkulit putih dan (punya) rambut pirang?"
"Mengapa rambut kita seperti ini, ikal?"
Apa itu! Ucapkan: "Alhamdulillah ! Tuhan-ku mendesainku dengan warna kulit ini!"
Apa yang dikatakan Allah yang Maha Kuasa? Dia bertanya: "Wahai manusia, apa kalian pikir kalau ada seseorang yang dapat memberikan warna kulit yang lebih baik dari warna yang diberikan oleh Tuhan-mu?" Dia menyukai dan membuat warna kulitmu dan (Dia) berkata: "Ohhh, warna kulit yang begitu indah, warna gelap, warna kuning, warna merah, warna putih..." tapi bukan warna hijau... hijau- apa ada warna kulit hijau?... Dia memberi warna matanya hijau, coklat, hijau.. bukan kuning! Mata berwarna kuning untuk ular... Dia memberikan mata kita warna... Alhamdulillah, bukan warna mata merah! (Mereka) dapat menelan semuanya... Mata berwarna merah –mereka begitu bengis, makhluk paling bengis yang pernah ada ketika mata mereka menjadi merah...
Wahai manusia, pikirkanlah! Jangan berdebat dengan Pencipta-mu! Jangan berkata: "Mengapa hidungku begini!" "Mengapa aku tidak tinggi?"... dan sebagian dari mereka tingginya hingga 2 meter atau Aku melihat seseorang yang pernah datang ke sini juga...tingginya 3 meter... dari mana? Satu datang dari Eropa, satu (dari Afrika)...
"Wahai Tuhan-ku, apa pun yang Kau kehendaki! Berikan aku dari Cahaya-cahaya Ilahiah-Mu, agar hatiku bersinar dengan Cahaya-cahaya Surgawi!" Mintalah Cahaya-cahaya surgawi, jangan minta warna-warna itu yang orang zaman sekarang pertengkarkan minta untuk mengubahnya dan mereka berpikir bahwa ada warna-warna yang lebih baik, tidak! Kau harus meminta Cahaya-cahaya surgawi, agar kau bersinar!
Berusahalah meraih Cahaya-cahaya itu. Tidak penting apa warna kulit kita, tidak penting, yang penting apa yang Allah Maha Kuasa balut kepadamu -makhluk-Nya- dari Cahaya-cahaya surgawi, itu yang penting!
Begitu banyak orang berkulit gelap ketika melintas padang pasir, bisa saja diikuti oleh binatang buas: "Oh Tuhan kami, 'razi', hamba kami yang bahagia, bahwa kau bahagia dengan yang didesain Tuhan-mu, apa yang (Dia) desainkan bagimu..."
Seseorang menghadap sang Nabi (saw) dan dia bertubuh pendek dan ada sesuatu dipunggungnya –orang bungkuk- dan matanya seperti ini, seperti itu, dan hidungnya seperti ini dan mulutnya dan lehernya seperti ini dan kakinya- satunya seperti ini dan yang lainnya seperti itu... Dia menghampiri dan bertanya: "O ya Rasulullah! Apa anda pikir ada makhluk lain yang diciptakan Tuhanku, Rabbi, lebih jelek dariku?"
(Rasulullah) menjawab: "Jangan ucapkan ini! Ama tarda an takun yaumu-l qiyama `ala surati-l Jibril- bagaimana kau tidak suka bahwa pada Hari Kebangkitan kau datang dalam bentuk Jibril dan ketampanannya?"
Dan (laki-laki itu) berkata: "O ya Rasulullah! Tauba, ya Rasulullah! ' Razi', Aku bahagia berada di Hari Kebangkitan dengan bentuk yang indah! Aku bahagia! Taubat, ya Rasulullah kalau aku sudah berkata seperti itu kepadamu! Aku bahagia (dengan) apa yang Tuhan-ku desain bagiku!"
Perhatikan Islam, bagaimana (Islam) melakukan pesetujuan dengan manusia dan mengajari
`makaralu-l ahlak', akhlak tertinggi! the highest manners! Bagaimana persetujuannya!
Berkata (kepada) orang yang berucap: "Segala sesuatu yang dapat dilakukan seseorang agar terlihat jelek aku alami, ya Rasulullah!" Lalu Rasulullah berkata: "Apakah kau tidak bahagia di Hari Kebangkitan mempunyai ketampanan Malaikat? (Dan dia) menjawab: "Ya Rasulullah! Taubat, ya Rasulullah! Aku bahagia, aku bahagia …!"
Manusia, mereka tidak bahagia dengan yang Allah Maha Kuasa sudah menciptakan mereka dari generasi Adam! (Dia) tidak membuat mereka, tidak menciptakan mereka sebagai seekor keledai, anjing, serigala, rubah, beruang, unta, singa, harimau, buaya...(tapi) sebagai manusia, dari umat manusia!
Setiap orang, ketika mereka memandang dan melihat manusia lain, mereka tidak bahagia, mereka berkata: " Tu bagimu bahwa Tuhan-mu sudah menciptakanmu, dari generasi
Khalifatullah, deputi Allah yang Maha Kuasa! Kau sudah dituliskan sebagai deputi dan kau berkata seperti itu, kau mengeluh? Apa itu! Kutukan atasmu akan mendekat!"
Siapa yang bahagia bersama Allah, Allah akan bahagia bersamanya! Jika dia tidak bahagia dengan ' Tajalli' -manifestasi- Allah Maha Kuasa, Allah tidak bahagia dengannya. Jika Allah Maha Kuasa tidak bahagia dengannya, apa yang akan dia capai? Tidak ada, tidak ada, tidak ada! Bahkan kau tidak bisa menemukan seekor semut yang keberatan dengan penciptaannya (dan) mengucap: "Mengapa, Tuhan-ku, Kau telah menciptakan aku dibawah kaki manusia atau binatang lainnya?" Semut tidak berkata apa-apa, mereka mengucap ' tasbih', memuji Tuhan mereka, mengucap: "Terpujilah, terpujilah, oh Tuhan kami, Kau membawa kami dari sesuatu yang tidak ada menjadi sesuatu dan Kau menganugerahi kami untuk memuji-Mu!" Semut berkata ini, (tapi) manusia tidak berkata: "Oh Tuhan kami, terima kasih bahwa Kau sudah menciptakan kami dari yang tidak diketahui membawa kami dalam dunia yang diketahui dan menjadikan kami untuk tahu, untuk memahami!" Dan kita mengeluh, mengeluh - na'udzu bi-llah!
Wahai manusia, Islam (adalah) datang untuk mengajarkan manusia adab tertinggi yang seorang hamba dapat menuju ke Pencipta-mereka!
Wahai manusia, berusahlah lebih banyak memuji Tuhan-mu dan perbuatan-Nya, lalu kau akan bahagia disini dan (dalam) Akhirat!
Semoga Allah merahmatimu, demi kehormatan yang paling terhormat dalam Hadirat Ilahiah-Nya, Sayyidina Muhammad saw, Fatiha.
Allahumma salli wa sallim 'ala Nabiyyina Muhammad alayhi salam
Salatan tadumu ta tughda ilay mamarra layali wa tula dawam…
Subhan Allah, Sultan Allah… Subhan Allah, Sultan Allah… Subhan Allah, Sultan Allah!
Subhan Sensin, Sultan Sensin… Subhan Sensin, Sultan Sensin… Subhan Sensin, Sultan Sensin, ya Allah !
Ziyadatan li sharfin Nabi wa alihi wa sahbi wa mashaykhina wa 'ala-l ibadullahi salihien, Fatiha.
Sumber :
milis muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
posted by Sri Rahayu Handayani