Senin, 01 Juni 2009

Mintalah Pengetahuan Surgawi

Mintalah Pengetahuan Surgawi
Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani qs
Lefke Cyprus, 4 Oktober 2007


Audhu bi-llahi mina shaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim!
( Sheikh Nazim Adil qs melaksanakan Dzikr pendek)
Bismillahir Rahmanir Rahim, Bismillahir Rahmanir Rahim…
Ma sha Allah! Meded, ya Sultanu-l Awliya! Meded, ya Rijalallah!

As-salamu alaikum, ‘ibadu rahman, bagi saudara2, yang memohon agar Tuhan merasa senang kepada mereka!. Kita disini bukan untuk mengejar Dunia !. Kamu sudah memiliki Dunia, kalian kesini membutuhkan sesuatu... yang barangkali agak sulit untuk menerangkan kebutuhan itu. Tapi pasti itu adalah sesuatu ada dalam dirimu, yang mendorong, yang menarikmu untuk datang kesini. Selamat datang kepada kalian semua!. Saudara Salahuddin ada kejadian apa di Ibiza ?. Ada kejadian apa yang membuatmu datang kesini ?.

Ini adalah majelis kebersamaan. Saya tidak mengklaim bahwa saya paham tentang sesuatu. Yang saya tahu adalah hamba-hamba terbaik Allah swt yang menuntun saya. Mengirim diri saya kesini dan memberi nasihat kepada orang2 yang datang kesini. “ Bahkan” saya katakan “ saya tidak tahu apa yang akan saya katakan “. Namun para pendatang itu menimpali; “ Kami tahu bahwa Mawlana tidak tahu, namun kami akan menghubungkan hati kami dengan hati Mawlana, karena dari hati Mawlana lah akan keluar nasihat2 !. Kami ingin bertaut dengan hatimu Mawlana, itu yang terpenting !.

Kami mentautkan diri kepada Mawlana. Apabila kami hanya mendekatkan tubuh kami, Mawlana tidak akan bicara !. Namun apabila kami membuka hati kami, dan mendekat kepada dirimu, Mawlana akan mengetahui isi hati kami, dan sebaliknya, maka kami akan memperoleh pengetahuan tentang sesuatu “. Dan Mawlana mengatakan; “ Aku doakan agar pertemuan ini merupakan pertemuan yang suci!. Saya sedang menggunakan teleskop sekarang ini, kadang-kadang saya menggunakan untuk melihat, memandang dan mengamati. Yes Sir! Subhanallahi-l ‘Aliyu-l ‘Adhim !. Ketika hati kita sedang dipenuhi dengan hal-hal dunia, maka sambungan spiritual hati kita akan terputus....

Pertautkan hatimu dengan hatiku!. “Mina-l qalbi ila-l qalbi sabila...”dari hati ke hati. Ada banyak cara sambungan atau hubungan. Kalian katakan, hubungan bisa dilakukan dengan menggunakan handphone ini misalnya. Tapi itu tidak tersambung secara spiritual seperti yang saya maksudkan. Ketika kamu sedang melihat, hatimu tidak tersambung dengan apa yang kamu lihat, suatu benda misalnya. Namun hubungan lewat handphone itu, kamu bisa mencapai siapapun baik di Timur maupun di Barat!. Sekarang hal ini sudah dianggap sangat sederhana, sudah dianggap kejadian biasa !. Semua orang ketika menggunakan handphone nya, sudah tidak berpikir; “ Bagaimana instrumen ini bisa bicara?. Bagaimana saya bisa mendengar?. Bagaimana suaraku dari sini bisa didengar di Timur Jauh dan di Barat Jauh?”. Tidak lagi jadi pikiran !. Sekarang hal itu dianggap biasa saja.

Dan sekarang saya diminta untuk bicara dalam saluran tersebut!. Mereka membuat begitu banyak saluran. Allah Yang Maha Suci memiliki saluran istimewa, tidak ada yang sama seperti saluranNya. Allah swt menciptakan semuanya tidak ada yang sama, hanya satu. Allah swt tidak membuat fotokopi, tidak!. Allah swt tidak pernah membuat salinan fotokopi, tidak!. Mubdi !. Nama Suci Nya Mubdi’, yang artinya, semua yang DIA ciptakan, tidak pernah ada contohnya, semuanya baru!. Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. Subhanallah !. Jadi ada begitu banyak saluran bagi orang-orang Suci, lalu bagaimana dengan orang-orang biasa ?.

Orang-orang biasa, mereka tidak menyiapkan saluran mereka. Oleh karena itu mereka tidak bisa mendengar, tidak bisa mengamati, tidak bisa melihat, dan tidak bisa mendengar!. Bagaimana pendapatmu?. Ketika Baginda Nabi saw yang paling dihormati, sedang memberi pencerahan kepada umatnya, apakah beliau hanya ber-bicara?. Berbicara adalah seperti apa yang kita lakukan saat ini !. Pasti ada bedanya !. Nabi Muhammad salallahu alayhi wasalam ketika berbicara, hatinya selalu terpaut dengan Mahluk Surga, dengan Surga!. Ketika Baginda Nabi saw berbicara, sebagai mana dilakukan seorang professor, dia menuliskan sesuatu di-papan tulis, dan dari tulisan itu profesor menerangkan. Ini, itu,ini, itu...

Apakah kalian pikir bahwa Baginda Nabi Muhammad saw hanya bicara saja ?. Ketika beliau berbicara, beliau membawa sesuatu dari Surga, beliau memanfaatkan saluran khusus untuk mereka amati !. Para Sahabat ra, mereka memandanginya, ketika Baginda Nabi saw sedang berbicara tentang Surga!. Beliau saw memperlihatkan surga sebanyak mungkin... atau juga sebatas kemampuan para Sahabat, Baginda Nabi saw memperlihatkannya !. Dan jangan kamu sangka bahwa para Sahabat memahaminya dalam tataran yang sama, tidak !!.

Sayyidina Abu Bakar Siddiq ra melihat dan memahami sesuatu. Sayidina Umar ra juga melihat dan memandangi tetapi tentang hal yang berbeda. Sayidina Usman ra melihat dan memahami yang lain lagi, Sayidina Ali ra karamawlahu wajhah alayhi salam, juga melihat dan memahai hal yang berbeda.

Orang-orang zaman sekarang, tidak memahami sesuatupun dari Islam. Islam yang sejati. Dan bagaimana Islam sejati dimulai dari awalnya. Kalian harus bisa melihatnya !. “Laysa-l habaru ka-l ayam!” Kalian bisa mendengar apa yang kalian tonton di TV. Yang saya katakan ... adalah sesuatu yang berbeda, tidak tampak gambarnya, sesuatu yang berbeda !. Mereka akan memahami, melihat sesuai dengan kemampuan spiritualnya, mereka akan melihat dan memahaminya.

Seperti yang dilakukan ditempat peneropongan bintang dilangit, observatorium, di gedung dimana terpasang banyak teleskop, tetapi masing-masing teleskop berbeda kekuatannya. Saya baru ingat, Allah swt menganugerahi saya hobi membaca; itulah hobi saya; membaca begitu banyak buku. Dan suatu kali saya membaca buku astronomi. Saya membaca bahwa baru saja dipasang suatu teleskop raksasa, tetapi disampingnya ada tulisan; “ Dilarang melihat dengan mata telanjang, mata telanjang !. Seorang Alim yang tersohor, seorang astronomer, suatu kali mengunjungi dan melihat-lihat observatorium itu. Ketika dia tidak melihat seorangpun yang ada disitu, dia mendekati teleskop raksasa tersebut. “ Saya akan mencoba kebenaran tulisan itu !” Dia membungkuk untuk meneropong... dan dia terjatuh !. Dia pingsan !. Pingsan, tidak kuat menerima beban!. Kalian mengerti ?. Sedetik pun dia tidak sanggup melihatnya dengan mata telanjang, melalui teropong itu !.

Bagaimana pendapatmu ketika para Sahabat Nabi saw sanggup melihat dari saluran utama, yakni saluran yang khusus bagi Baginda Nabi Penutup saw. Dia memberi petunjuk tentang sesuatu, dan setiap orang menurut derajat spiritualnya, dapat melihat dan merasa puas, ‘mutmain’. “Innahu kana dhaluman jahula.” Allah swt bersabda bahwa; “ Manusia itu pada dasarnya adalah seorang penindas”. Maknanya kalian tidak bisa membayangkan, tidak mengenal batas, ketika kalian sedang menjadi penindas !. Dan juga; ‘jahula’, ‘mubaligh fi jahi”, bahwa itulah atribut, busana manusia. Tidak mau belajar lebih dalam, dan merasa sudah cukup dengan pengetahuannya.. dan mereka itu sesungguhnya masih dungu, seorang dungu yang tak terbatas !.

Itulah sebabnya manusia zaman sekarang, tidak ada yang minta tambahan pelajaran. Semuanya berkata; “ Sudah cukup untuk saya. Untuk apa lagi ?” Kalian datang ketempat ini untuk tahu lebih banyak. Kalian akan dihadiahi sedikit bibit pengetahuan; boleh kamu buka setelah kamu keluar dari stasion ini! Begitu banyak stasion dan begitu banyak saluran yang dapat kamu raih, namun agen-agen Setan akan membujukmu untuk mengatakan; “ Jangan berupaya untuk tahu lebih banyak tentang yang gaib, karena itu hanya untuk memuaskan hasrat spitualmu... Kita mampu membuat segalanya” !.

Saya tanya, sekarang ini teknologi digunakan untuk apa?. Itu dibuat untuk memenuhi hasrat egomu, tidak ada lainnya!. Coba lihatlah itu ketika datang se ekor burung mendekati bangkai binatang, dia hanya memandanginya saja. Burung itu hanya memandangi saja, untuk mencari makananmu berburulah!. Begitu banyak mahluk diciptakan, kamu bisa mencari mereka !. Kenapa kamu harus ngotot menunggui bangkai ?. Manusia sekarang keadannya persis seperti penunggu bangkai. Mereka manfaatkan seluruh teknologi hanya untuk hasrat ego dan kesenangan saja, tidak lebih. Oleh sebab itu nilai-nilai mereka sedang merosot, merosot dan merosot sampai ke titik nol !.

Wahai saudara2 ku, pengetahuan Surgawi itu bagaikan Samudra sangat dalam yang tak ada dasarnya !. Kalian selalu diterima dengan tangan terbuka ! Kamu datang untuk menanyakan sesuatu. Samudra pengetahuan akan memberikannya. Hanya yang dapat memberimu sesuatu, yang akan membuatmu tertarik. Itu tergantung pada minatmu, pengertianmu, untuk memperoleh lebih, lebih tumbuh dan lebih lagi...

Tetapi orang sekarang sedang tenggelam dikedalaman yang paling dalam. Mereka tidak tertarik pada Kebenaran, kepada yang Haqq, yang bisa digapai melalui saluran Baginda Nabi saw. Sesungguhnya setiap Nabi membawa saluran khusus yang baru, Nabi pertama Adam as, mendapat saluran khusus untuk berhubungan dengan Surga. Nabi kedua juga mendapat saluran sendiri, kemudian dia menggabungkannya dengan saluran no 1, Nabi no 3, Nabi no 4 dan seterusnya menerima saluran-saluran lainnya, dan menggabungkannya dengan saluran-saluran terdahulu. Akhirnya Baginda Nabi saw, sang penutup para Nabi menggabungkan seluruh saluran dengan salurannya !..

Semoga Allah mengampuni kita dan menghadiahkan pengetahuan agar kita bisa mengerti !. Yaitu sesuatu yang Paduka sudah hadiahkan kepada kami. Saya banyak kenal dengan orang terpelajar, saya ketemu dengan banyak ahli pengetahuan, para profesor, ahli falsafah, pendeta, bishop, hakam, profesor Budha, saya lihat mereka hanya sampai ketitik yang paling dalam. Mereka tidak beranjak dari posisinya .mereka tidak pernah meminta lebih, karena hanya memandang dan berkata; “ Apa yang kami pelajari, sudah lebih dari cukup untuk diri sendiri !”. Mereka tidak minta lebih dan lebih lagi kepada Allah swt.

Dan Allah swt, DIA memerintahkan hambaNYA yang tercinta, yang paling dihormati; “Wa qul Rabbi zidni ‘ilma !. “ Wahai yang sangat Aku sayangi, mintalah kepadaKU tambahan dan tambahan pencerahan melalui ilmu pengetahuan!. Samudra Pengetahuan itu tidak ada batasnya!. Mohonkan hanya kepadaKU saja hal itu!. Jangan minta kepada yang lainnya, jangan mempermasalahkan, karena jalan untuk mengenalKU harus lewat tingginya pengetahuanmu, pengetahuanmu dan setiap pengetahuan pada tiap langkah. Setiap langkahmu akan membuatmu melihat hal yang berbeda !”

Saya saat ini sedang berpikir sebagamana orang biasa berpikir; “ Ya Hu, kami sedang berpuasa !. Kapankah waktu Iftar akan hadir ?.” Maka saya gunakan teleskop saya, dan meneropong... Oh Sheikh tinggal 3 jam.tinggal 4 jam lagi.... Begitu banyak orang yang hanya mengejar kesenangan, mereka tidak akan merasakan bentuk kesenangan lain, hanya kesenangan badaniah. Kesenangan yang tidak ada maknanya. Dibandingkan ketika engkau mendaki langkah demi langkah menujuNYA. Oleh karena itu DIA memerintahkan : “ Mohonkan kepada KU untuk memperoleh tambahan pengetahuan, yang kamu perlukan untuk menggapai pengetahuan yang lebih baik. Mendekatlah kepada CahayaKU...!”

Semoga Allah menghadiahi kita dengan pemahaman yang baik, Ya Rabbi, Ya Rabbi, ampunilah kami dan semoga Allah memberkahi kalian, Allah memberkahi kamu !!. Demi kehormatan dari Yang Paling dihormati, Muhammad salallahu alayhi wasalam. Allahumma salli wa sallim ‘ala Nabiyina Muhammad alayhi salam, Salatan tadumu wa tughda ilayh, mamara laylali wa tula dawam! Fatiha

Wa min Allah at Tawfiq

Wasalam, arief hamdani



Sumber :
milis muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
posted by Arief Hamdani

Arsip Blog