Bagian 23
PENTINGNYA MENGHADIRI DZIKIR MINGGUAN
Maulana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani
Grandsyaikh kita berkata bahwa jika seseorang tidak melakukan dzikir harian awrad harian), dia masih tetap terhubung dengan tarikat ini. Tetapi orang yg berhenti melakukan dzikir mingguan yang diadakan secara berjamaah, berarti dia telah merusak hubungannya dengan tarikat ini, dan dia akan dicampakkan dari tarikat ini.
Jika kalian malas tidak melakukan latihan harian , itu tidak menjadi masalah, karena para awliya dan syaikh kita akan tetap menjaga kita, tetapi orang yang tidak menghadiri dzikir mingguan Kamis malam, sabtu malam, maka dia akan dicampakkan. Karena dzikir adalah pilar, yang membuat bangunan ini berdiri tegak. Jika kita menghilangkannya maka bangunan ini akan runtuh. Dzikir mingguan secara berjamaah adalah pilar utama dari Tarikat ini, setiap
orang harus menghadirinya, kecuali jika ia sedang tidak berada disana, atau sakit atau diluar kota atau ada kewajiban yang membuatnya tidak bisa hadir.
Tetapi jangan katakan saya bekerja. Mintalah izin kepada atasan kalian , katakan padanya, "Malam ini saya harus berkumpul bersama teman-teman saya untuk melakukan ibadah kepada Tuhan, saya tidak dapat melakukan hal-hal lainnya. Jika bapak memecat saya , saya akan pergi. Malam ini adalah malam untuk beribadah, dan saya harus berada disana. Kalian harus pergi mengerti!!.
Semua kebaikan berada dalam kebersamaan, ini adalah ucapan Syaikh Naqsyband, tinggallah bersama orang-orang jujur, ini adalah perintah suci. Jika kalian berada dilingkungan orang2 saleh, maka setan dan sukarelawannya tidak dapat mendekati kalian, jika kalian sendiri, setan dan balatentaranya akan menyerang kalian. Kalian tak dapat melarikan diri, dan sekali mereka mendapatkan kalian maka kalian akan habis.
Para guru Naqsbandy selalu menekankan pentingnya Asosiasi/sohbet sebagai pilar utama dalam melatih para pengikutnya. Jika seseorang menghadiri majelis tarikat seperti dzikir mingguan ini walau hanya 5 atau 10 menit, maka dia akan mendapatkan keuntungan spiritual yang banyak sekali, yang nilainya sama dengan yang didapat dari melakukan ibadah sunah selama 7 tahun, bagaimana kalau kita berkumpul selama 50 menit, tentu nilainya akan berlipat kali setara dengan ibadah sunnah selama 70 tahun. Itulah besarnya kekuatan asosiasi para Nabi terdahulu.
Jangan membuat kesalahan dengan berpikir bahwa satu-satunya pertemuan yang penting dan bermanfaat adalah pertemuan dimana Syaikh hadir secara fisik. Hal yang harus dipahami adalah dimanapun kalian mengadakan majelis karena Allah, dengan cara menyatukan hati dengan guru2 tarikat Naqsbandy, maka pertemuan tadi akan sama nilainya dengan pertemuan dengan Mursyid kita. Ketika kalian saling bertemu , salah satu dari kalian mungkin merupakan penghubung masuknya inspirasi dari Syaikh., seseorang harus berbicara dan orang lainnya mendengarkan, seseorang harus menerima bahwa semua ini berasal dari Syaikh dan yang lain menerima pula melalui dia, bahwa ini berasal dari Syaikh.
Tarikat Naqsbandy adalah jalan sufi yang sangat kuat dalam menjalankan kebiasaan2 Rasulullah saw. Asosiasi seperti ini adalah kebiasaan beliau dan juga dari para sahabat, sebagaimana beliau juga selalu menunjuk seorang pemimpin untuk menggantikannya ketika beliau berhalangan hadir. Jika terjadi saling argumentasi maka tak akan ada berkah, maka tak akan ada kekuatan spiritual dalam pertemuan itu dan hati kita akan tetap dingin.
Wa min Allah at taufiq
Dikutip dari http://mevlanasufi.blogspot.com