3 characters
The Teachings of Grandshaykh Abdullah Faiz ad-Daghestani
by Maulana Shaykh Nazim al-Haqqani
Gransyeh kami menggambarkan bagaimana seorang darwis bisa diterima sebagai hamba Allah yang Maha Kuasa:
"Dia harus memiliki satu sifat dari masing - masing tiga jenis hewan," ujar beliau. "Dari keledai, dia harus mampu membawa beban dengan kesabaran dan tanpa rasa keberatan. Kecuali dia mampu melakukan hal ini, dia tidak akan berhasil, karena tanpa kesabaran, seseorang tidak bisa membawa tanggung jawab hidup.
"Dari anjing, dia harus belajar kesetiaan kepada tuannya. Bila tuannya memerintahkan anjing itu untuk diam di suatu tempat sampai tuannya kembali, anjing tersebut akan melakukannya, bahkan sampai mati. Bila majikannya memukul dan mengejarnya, anjing itu tetap akan kembali, dengan menggoyangkan ekornya, ketika tuannya memanggil.
"Yang terakhir, ketika seseorang melihat seekor babi dia harus tahu bahwa nafsunya lebih kotor dan lebih busuk dari babi itu. Kotoran babi berasal dari luar, sementara nafsu sudah kotor di dalam. Kotoran nafsu datang dari perlawanan terhadap Tuhannya. Kotoran babi berasal dari makanan yang kotor, bukan perlawanan. Orang yang sempurna harus memiliki sifat yang demikian hingga ia mau menerima kotoran apapun yang dilempar kepadanya, baik lewat ucapan maupun tindakan, dengan mengetahui bahwa nafsunya lebih kotor.
Tiga sifat hewan-hewan ini milik para nabi dan aulia. Bila seorang manusia tidak memiliki sifat-sifat ini, dia bukanlah seorang nabi yang membawa semua beban dunia, menerima semua bentuk penyiksaan, dan masih menjaga utuh keyakinan akan Tuhannya dan kesabaran bagi semua. Inilah jejak-jejak yang mana harus kita teladani. Sifat-sifat ini memberikan ketenangan dan kepuasan dalam hatinya. Hanya dengan begini dia mampu meraih kebahagiaan dalam hidup ini. Kalau tidak, ia tidak akan bahagia selalu.
Sumber:
www.naqsybandi.web.id